BAB Pembahasan Laporan Praktikum Kimia Tentang Struktur Senyawa

pembahasan laporan praktikum kimia tentang struktur senyawa

KakaKiky - Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang Laporan Praktikum Kimia dengan judul Struktur Senyawa. Berikut ini adalah bagian pembahasan, data hasil pengamatan dan penutup yang disertai dengan kesimpulan dan saran mengenai laporan Struktur Senyawa.

BAB IV Data Hasil Pengamatan Dan Pembahasan

4.1. Data Hasil Pengamatan Struktur Senyawa

Mohon maaf, tidak tersedia Tabel Data Hasil Pengamatan pada laporan Struktur Senyawa.

4.2. Pembahasan Struktur Senyawa

Senyawa adalah suatu zat tunggal yang masih bisa diuraikan menjadi dua unsur atau lebih. Senyawa memiliki beberapa unsur yang saling bergabung secara kimiawi, sehingga lambang senyawa terdiri dari beberapa lambang unsur. Analisis untuk menemukan unsur-unsur penyusun suatu senyawa yang biasa disebut dengan analisis kualitatif, sedangkan jika analisis menemukan unsur-unsur penyusun perbandingan setiap jumlah unsur dalam senyawa disebut dengan analisis kuantitatif. Ciri-ciri dari senyawa kimia adalah terbentuk dari dua atau lebih unsur yang disusun secara reaksi kimia biasa, memiliki perbandingan komposisi yang tetap, kehilangan sifat zat asalnya jika sudah menjadi senyawa, dan bisa diuraikan secara kimia, tapi tidak secara fisika.

Senyawa ada yang organik dan anorganik. Senyawa organik adalah senyawa yang dibangun oleh suatu unsur karbon sebagai suatu kerangka utamanya. Senyawa-senyawa ini umumnya berasal dari mahkluk hidup atau yang sering disebut organisme, contoh senyawa organik adalah ureum/urea, dan gula pasir/sukrosa. Senyawa anorganik adalah suatu senyawa yang tidak disusun dari suatu atom karbon, umumnya senyawa ini ditemukan di alam, contohnya seperti Asam sitrat (HNO3), Natrium klorida (NaCl), dan Aluminium Hidroksida (Al(OH)3.

Ikatan kimia adalah ikatan yang terbentuk antar atom atau molekul dengan cara atom yang satu melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron). Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah guna terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur. Kestabilan unsur terjadi apabila suatu unsur mengikuti aturan oktet. Aturan oktet adalah kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia. Konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron pada sebuah unsur yang berbentuk subkulit-subkulit. Ikatan kimia dibedakan menjadi ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan kovalen koordinasi.

Ikatan ion (elektrovalen), adalah ikatan yang terbentuk akibat dari adanya perpindahan (serah terima) elektron dari satu unsur ke unsur yang lain. Ikatan yang terbentuk apabila unsur logam melepas elektron dan diikuti dengan unsur nonlogam yang menerima elektron. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama oleh dua atom yang berikatan antara unsur non logam. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah satu atom melepaskan elektron, yang mempunyai orbital pada kulit terluar yang berisi elektron tunggal. Dengan kata lain, sama-sama memberi dan menerima.

Berdasarkan jumlah pasangan elektronnya, ikatan kovalen dibagi menjadi, ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga. Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang menggunakan satu pasang elektron, contoh: H-Cl, dan H-H. Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang mengunakan dua pasang elektron, contoh: O=O. Ikatan kovalen rangkap tiga adalah iaktan kovalen yang menggunakan tiga pasang elektron, contoh: N≡N.

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk apabila pasangan elektron yang dipakai bersama berasal dari salah satu unsur yang berikatan (PEB). Sedangkan atom yang lain hanya bisa menerima pasangan elektron yang digunakan bersama, dengan kata lain ada satu yang menerima dan ada yang tidak menerima, contohnya adalah senyawa NH3 dengan H­+ membentuk NH4+

Ikatan tunggal mempunyai panjang ikatan yang lebih panjang dari pada ikatan ganda dua dan ikatan ganda tiga. Ikatan ganda tiga mempunyai panjang ikatan yang lebih pendek daripada ikatan ganda dua dan ikatan ganda tiga. Ikatan ganda tiga lebih kuat daripada ikatan tunggal dan ikatan ganda dua. Semakin pendek panjang ikatan kimia suatu senyawa, maka akan semakin kuat ikatan kimianya.

Percobaan kali ini, telah dilakukan penyusunan sebuah model senyawa dengan menggunakan molimod dan tongkat. Setiap bola-bola molimod memiliki warna yang berbeda-beda yaitu bola berwarna putih yang digunakan untuk menggambarkan molekul atom Hidrogen (H), warna hitam untuk Karbon (C), warna merah untuk Oksigen (O), warna biru untuk Nitrogen (N), warna hijau untuk Klor (Cl), warna hijau untuk Halogen, dan warna kuning untuk Sulfur. Langkah paling pertama yang dilakukan adalah menyusun beberapa ikatan kovalen, untuk menyusunnya terlebih dahulu harus mengetahui jumlah dari elektron valensinya yang terdapat pada kulit luar atom tersebut. setelah itu baru masukkan tongkat pada lubang-lubang molimod. Dalam menyusun suatu model senyawa, jika yang diperlukan satu tongkat maka disebut dengan ikatan tunggal, jika dua tongkat disebut dengan ikatan rangkap dua, jika tiga tongkat disebut dengan ikatan rangkap tiga.

Percobaan yang telah dilakukan, dapat dkita ketahui bahwa bentuk dari senyawa H2, Cl2, Br2, dan I adalah linear. Senyawa pada percobaan ini merupakan ikatan rangkap satu. Pada senyawa H2 digunakan bola berwarna putih karena ia termasuk ke dalam unsur hidrogen. Pada senyawa Cl­2, Br2, dan I2, merupakan unsur-unsur halogen, jadi digunakanlah bola yang berwarna hijau.

Percobaan untuk senyawa HCl dan HBr, pada HCl digunakan bola molimod dengan warna putih dan hijau, karena H merupakan unsur Hidrogen dan Cl merupakan unsur halogen, begitu pula dengan HBr, H merupakan unsur Hidrogen dan Be merupakan unsur Halogen. Digunakan tongkat yang paling panjang karena ikatannya kovalen tunggal dan membentuk linear dari segi tiga dimensi.

Percobaan untuk senyawa CH4, CCl4, dan CH2I2, menggunakan bola molimod berwarna hitam, hijau, dan putih. Pada senyawa C digunakan bola berwarna hitam karena C adalah unsur karbon, pada senyawa H4 dan H2 digunakan bola berwarna putih karena merupakan unsur Hidrogen, sedangkan pada senyawa Cl4 dan I2 digunakan bola warna hijau karena merupakan unsur halogen. Ketiga senyawa ini, CH4, CCl4, dan CH2I2, membentuk tetahedral dari segitiga dimensi, digunakan pula tongkat yang paling panjang karena ikatannya kovalen tunggal.

Percobaan untuk senyawa NH3 digunakan bola berwarna biru dan putih, biru untuk N yang merupakan unsur Nitrogen, dan putih untuk H karena merupakan unsur Hidrogen. Digunakan pula tongkat yang paling panjang karena ikatannya kovalen tunggal. Dan membentuk segitiga datar sama sisi dari segi tiga dimensi.

BAB V Penutup

5.1. Kesimpulan Struktur Senyawa

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Ikatan tunggal mempunyai ikatan yang lebih panjang daripada ikatan ganda dua dan ikatan ganda tiga.
  2. Ikatan ganda tiga mempunyai panjang ikatan yang lebih pendek daripada ikatan ganda dua dan ikatan ganda tiga.\Kekuatan ikatan tunggal lebih lemah daripada ikatan ganda dua dan ikatan ganda tiga
  3. Semakin pendek panjang ikatan kimia suatu senyawa, maka semakin kuat ikatan kimianya.
  4. Bentuk molekul senyawa ditentukan dari jumlah pasangan elektron yang berkaitan dengan pasangan elektron bebas.

5.2. Saran Struktur Senyawa

Laboratorium harus selalu dalam keadaan bersih dan rapi agar para praktikan nyaman dalam melakukan praktikum, serta alat dan bahan lab harus dalam keadaan lengkap sehingga tidak menyulitkan praktikan.

Itulah Pembahasan laporan kimia tentang struktur senyawa, semoga dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai contoh bagi sobat semua yang sedang berjuang membuat laporan. Cukup sekian artikel kali ini, wassalamu’alaikum and Be Prepared!

Posting Komentar untuk "BAB Pembahasan Laporan Praktikum Kimia Tentang Struktur Senyawa"