Kata Baku Afdal Atau Afdol Mana yang Benar?
Afdal atau afdol mana yang benar? |
KakaKiky - Sering bingung nulis kata "afdal" atau "afdol"? Pertanyaan ini memang umum banget, apalagi karena kedua kata ini sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Sebenarnya, afdal atau afdol mana sih yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar? Jangan khawatir, di artikel ini kita akan bahas tuntas biar kamu gak salah lagi!
{getToc} $title={Daftar Isi}
Kalau langsung ke intinya, penulisan
yang benar dan sesuai aturan Bahasa Indonesia adalah AFDAL. Ya, pakai huruf
"d" dan "l", bukan "d" dan "o" terus
"l". Kenapa begitu? Mari kita ulik lebih dalam.
Membongkar Asal-usul Kata Afdal
Kata "afdal" berasal dari
bahasa Arab, yaitu "أَفْضَل" (afḍal). Dalam bahasa Arab, kata ini
punya arti "lebih utama", "lebih baik", atau "paling
baik". Nah, ketika sebuah kata dari bahasa asing diserap ke dalam Bahasa
Indonesia, ada proses penyesuaian ejaan dan pelafalan agar sesuai dengan kaidah
yang berlaku.
Proses Penyerapan Kata Asing ke Bahasa Indonesia
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
(dulu Pusat Bahasa) punya pedoman baku tentang bagaimana kata-kata asing
diserap ke dalam Bahasa Indonesia. Salah satu prinsip utamanya adalah
mempertahankan pelafalan asli sejauh mungkin, tapi tetap disesuaikan dengan
sistem fonologi (bunyi bahasa) Bahasa Indonesia.
Dalam kasus kata "afdal",
huruf "ض" (ḍād) dalam bahasa Arab diindonesiakan menjadi
"d". Sementara itu, huruf "ل" (lām) tetap menjadi
"l". Jadi, kombinasi afḍal menjadi afdal. Penyerapan ini juga bisa
kita lihat pada banyak kata serapan lain dari bahasa Arab yang menggunakan pola
serupa.
Kenapa Afdol Jadi Populer?
Meskipun yang benar adalah
"afdal", kenapa ya penulisan "afdol" justru sering banget
muncul? Ada beberapa faktor yang mungkin jadi penyebabnya:
1. Pengaruh Pelafalan Lisan
Dalam percakapan sehari-hari, kadang
pelafalan kata "afdal" terdengar seperti "afdol". Huruf
"l" di akhir kata seringkali diucapkan sedikit lebih bulat, sehingga
menyerupai bunyi "o" sebelum "l". Hal ini lumrah terjadi
dalam bahasa lisan dan bisa memicu kesalahan penulisan jika kita hanya
mengandalkan pendengaran.
2. Kebiasaan dan Informalitas
Di lingkungan yang informal atau dalam
tulisan-tulisan non-akademis, penggunaan kata "afdol" mungkin sudah
terlanjur jadi kebiasaan. Mirip seperti beberapa kata lain yang sering ditulis
salah kaprah karena kebiasaan, padahal ada bentuk bakunya. Misalnya,
"sekadar" sering ditulis "sekedar", atau "asas"
sering ditulis "azaz".
Afdal atau Afdol Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Untuk memantapkan jawaban kita tentang afdal
atau afdol mana yang benar, mari kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
KBBI adalah rujukan utama kita dalam menentukan kebenaran suatu kata dalam
Bahasa Indonesia.
Saat kamu mencari kata "afdal"
di KBBI, kamu akan menemukan entri dengan definisi yang jelas:
- afdal/ a lebih baik; lebih utama; lebih sah
Sedangkan jika kamu mencari kata
"afdol", kemungkinan besar kamu tidak akan menemukan entri tersebut,
atau mungkin ada catatan bahwa itu adalah bentuk tidak baku dari
"afdal". Ini adalah bukti kuat bahwa afdal adalah bentuk baku yang
diakui.
Perbedaan Afdal, Afdhal, atau Afdhol
Selain "afdal atau afdol",
kadang ada juga yang bertanya tentang "afdal afdhal atau afdhol".
Nah, ini juga sering jadi keraguan. Seperti yang sudah dijelaskan,
"afdal" adalah bentuk baku.
- Afdhal: Ini adalah transliterasi yang lebih dekat ke penulisan bahasa Arab yang menggunakan huruf "ض" (ḍaˉd). Dalam sistem transliterasi tertentu, huruf ini memang bisa dilambangkan dengan "dh". Namun, ketika diserap ke dalam Bahasa Indonesia, bentuk bakunya adalah "afdal".
- Afdhol: Ini adalah kombinasi dari pelafalan lisan ("o") dan transliterasi yang kurang tepat ("dh" atau "dhol"). Bentuk ini juga tidak baku.
Jadi, dari ketiga pilihan tersebut –
afdal, afdhal, atau afdhol – hanya afdal yang benar dan sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia.
Mengapa Penting Menulis dengan Benar?
Mungkin kamu berpikir, "Ah, cuma
beda satu huruf aja, apa pentingnya?" Eits, jangan salah! Menulis dengan
benar itu penting banget, apalagi di era digital ini.
1. Kredibilitas dan Profesionalisme
Dalam komunikasi tertulis, terutama
untuk tujuan formal atau profesional, penulisan yang benar menunjukkan
kredibilitas dan profesionalisme. Kalau tulisanmu banyak salah ketik atau
menggunakan kata-kata yang tidak baku, bisa jadi pembaca meragukan kualitas
informasimu.
2. Membangun Reputasi Baik
Bagi konten kreator, blogger, atau siapa
pun yang sering menulis di media online, penulisan yang rapi dan benar akan
membantu membangun reputasi yang baik. Pembaca akan lebih percaya dan merasa
nyaman membaca tulisanmu.
3. Mendukung Pemahaman yang Jelas
Penggunaan kata baku memastikan semua
orang memiliki pemahaman yang sama terhadap suatu kata. Ini menghindari
kebingungan atau salah tafsir yang bisa timbul akibat variasi penulisan.
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Afdal atau Afdol
1. Afdal atau afdol mana yang dipakai di KBBI?
Yang digunakan di KBBI adalah afdal.
Kata "afdol" tidak ditemukan sebagai entri baku.
2. Apakah afdhal termasuk kata baku?
Tidak, afdhal bukan kata baku dalam
Bahasa Indonesia. Bentuk baku yang benar adalah afdal.
3. Kenapa banyak orang menulis afdol?
Banyak orang menulis
"afdol" karena pengaruh pelafalan lisan yang seringkali terdengar
seperti "afdol", serta kebiasaan dan informalitas dalam penggunaan
bahasa sehari-hari.
Kesimpulan
Jadi, tidak perlu bingung lagi ya.
Setelah mengupas tuntas dari asal-usul kata hingga rujukan KBBI, jelas sudah
bahwa penulisan yang benar dan baku adalah AFDAL. Mengingat pentingnya
kredibilitas dan kejelasan dalam berkomunikasi, yuk mulai sekarang biasakan
diri untuk menggunakan penulisan "afdal" di setiap tulisan kita.
Dengan begitu, kita ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian dan kebenaran
Bahasa Indonesia!