Kata Baku Doping atau Dopping Mana yang Benar?
Doping atau dopping mana yang benar
KakaKiky - Setiap kali ada berita tentang atlet yang dicurigai menggunakan zat terlarang untuk meningkatkan performa, kata yang muncul pasti terkait dengan doping atau dopping. Meskipun kita semua tahu apa artinya, seringkali kita menemukan dua bentuk penulisan yang berbeda: dengan satu huruf 'p' (doping) atau dengan dua huruf 'p' (dopping). Lalu, manakah penulisan yang benar dan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baku?
Kebingungan ini sangat sering terjadi, terutama karena kata ini merupakan serapan dari bahasa asing. Tenang saja, kita akan membahasnya tuntas. Pada postingan ini saya akan membahas tentang status kata doping atau dopping dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asal-usulnya, dan bagaimana kamu bisa menggunakan kata yang baku dalam tulisanmu.
{getToc} $title={Daftar Isi}
Doping atau Dopping: Hanya Satu yang Baku Menurut KBBI
Untuk langsung menjawab pertanyaan utama kamu: penulisan kata yang baku dan benar sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan kaidah serapan bahasa adalah ‘doping’, dengan satu huruf 'p'.
Kata dopping (dengan dua huruf 'p') adalah bentuk tidak baku, atau sering disebut sebagai kesalahan penulisan (typo) yang terjadi karena pengaruh pelafalan atau kekeliruan dalam proses penyerapan kata dari bahasa Inggris. Dalam semua tulisan formal, akademis, jurnalistik, dan profesional, kamu harus selalu menggunakan kata doping.
Asal-Usul Penulisan Doping (Linguistik Kata Serapan)
Mengapa kata ini diserap dengan satu 'p' dan bukan dua? Ini terkait dengan aturan dalam proses pembakuan kata serapan dari bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia.
Dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia
Kata doping diserap dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu dope. Kata dope dapat berarti obat atau zat terlarang yang digunakan untuk meningkatkan performa. Ketika kata kerja to dope diubah menjadi kata benda, ia menjadi doping (menggunakan satu 'p').
Dalam Bahasa Indonesia, proses penyerapan berusaha mempertahankan ejaan asli atau menyesuaikannya agar sesuai dengan lafal. Karena dalam bahasa asalnya menggunakan satu 'p', maka penulisan baku dalam Bahasa Indonesia pun mengikuti pola yang sama, yaitu doping.
Dampak Pelafalan Menjadi Dopping
Mengapa kesalahan penulisan dopping sering terjadi? Ini bisa disebabkan karena beberapa kata bahasa Inggris yang diakhiri dengan konsonan ganda diserap ke Bahasa Indonesia, atau karena orang secara refleks ingin menekankan bunyi 'p' saat melafalkannya, sehingga secara tidak sengaja menuliskannya dengan dua 'p'. Namun, sekali lagi, bentuk tersebut adalah nonbaku.
Definisi dan Konteks Penggunaan Kata Doping yang Baku
Setelah mengetahui penulisan yang baku, mari kita pahami lebih dalam apa definisi resmi doping menurut KBBI.
Dalam KBBI, kata doping didefinisikan sebagai:
- Pemakaian obat (zat) stimulan oleh olahragawan untuk meningkatkan prestasi.
- Proses pemberian atau penggunaan bahan kimia atau obat-obatan oleh atlet dengan tujuan curang.
Konteks utama penggunaan kata doping adalah di dunia olahraga. Namun, istilah ini juga bisa digunakan secara metaforis di bidang lain untuk merujuk pada upaya ilegal atau tidak etis untuk mendapatkan keuntungan kompetitif.
Doping dan Fair Play Olahraga
Praktik doping dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap semangat fair play (sportivitas). Badan-badan internasional seperti WADA (Badan Anti-Doping Dunia) dan lembaga nasional anti-doping bekerja keras untuk memastikan lingkungan kompetisi yang bersih. Menggunakan kata doping yang baku dalam pembahasan ini akan menambah kredibilitas tulisan kamu.
Zat-Zat yang Termasuk Doping
Beberapa zat yang sering dikategorikan sebagai doping antara lain:
- Anabolik Steroid: Membantu membangun massa otot.
- Stimulan: Meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa capai (lelah).
- Peptida Hormon: Seperti EPO (Eritropoietin) yang meningkatkan jumlah sel darah merah untuk membawa oksigen.
Semua zat ini dilarang karena memberikan keuntungan tidak adil dan berbahaya bagi kesehatan atlet.
Mengapa Kita Tetap Melihat Penulisan Dopping?
Meskipun doping adalah bentuk baku, dopping masih sering terlihat, bahkan di media-media yang kurang teliti. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya:
- Kebiasaan Pengetikan: Terkadang, saat mengetik dengan cepat, konsonan diulang tanpa disadari.
- Kurangnya Literasi Bahasa: Banyak orang berasumsi bahwa kata serapan yang berakhiran -ing dari bahasa Inggris sering menggunakan konsonan ganda, padahal aturan penyerapan di Bahasa Indonesia jauh lebih spesifik.
- Pengaruh Populer: Karena bentuk dopping sering muncul di media sosial, pengguna baru bahasa Indonesia mungkin mengira bentuk tersebut adalah baku.
Sebagai penulis konten yang bertanggung jawab, tugas kamu adalah mengedukasi pembaca dengan selalu menggunakan bentuk yang benar, yaitu doping.
Kesimpulan: Doping Adalah Kata Baku Mutlak
Setelah membedah aturan bahasa dan asal-usul kata, kesimpulannya sangat jelas: penulisan yang benar dan baku sesuai kaidah Bahasa Indonesia adalah "Doping", dengan satu huruf 'p'. Kata "Dopping" adalah kesalahan penulisan yang harus kamu hindari dalam setiap karya tulis profesional.
Dengan konsisten menggunakan doping, kamu tidak hanya menulis dengan benar, tetapi juga menegaskan otoritas konten kamu. Mari kita jaga kebakuan bahasa Indonesia.
Nah sobat, sekarang kamu sudah tahu kan kalau penulisan yang benar itu hanya Doping. Jangan lupa untuk share postingan ini ke teman-teman kamu agar mereka juga tidak ikutan salah dalam menuliskan kata. Cukup sekian, Wassalamu’alaikum and Be Prepared!