Klinik Operasi Paru-Paru di Singapura: Inovasi dan Perawatan Berstandar Internasional

Klinik Operasi Paru-Paru di Singapura
Klinik Operasi Paru-Paru di Singapura Inovasi dan Perawatan

KakaKiky - Singapura telah lama diakui sebagai salah satu pusat perawatan medis terbaik di Asia, menarik pasien dari berbagai negara di dunia yang mencari perawatan terbaik. Reputasi ini tidak hanya didasarkan pada teknologi canggih dan fasilitas modern, tetapi juga pada tenaga medis yang sangat terlatih dan berdedikasi tinggi. Di antara berbagai spesialisasi medis yang berkembang pesat, perawatan paru-paru di Singapura menjadi salah satu bidang medis yang mendapat perhatian besar. Hal ini karena kebutuhan akan perawatan penyakit paru-paru cukup tinggi. Misalnya, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), yang tercatat dialami oleh 60.000 pasien dan ada di peringkat ke-7 penyakit yang menyebabkan kematian di Singapura.

Kondisi ini memicu berbagai pusat perawatan paru-paru di Singapura untuk berkembang dalam hal inovasi medis, yang di antaranya mencakup operasi berbantuan robot. Bedah robotik umumnya dikaitkan dengan operasi minimal invasif dan telah dipakai untuk mengatasi berbagai kondisi yang ditangani menggunakan metode bedah sayatan kecil (laparoskopi). Fokus utama metode ini adalah mengoptimalkan pemulihan pasien yang lebih cepat dan kualitas hidup jangka panjang yang lebih baik. Melalui kombinasi inovasi medis dan perawatan berstandar internasional tersebut, klinik operasi paru-paru di Singapura menawarkan harapan baru bagi pasien untuk mengatasi penyakit paru-paru, mulai dari asma, kanker, hingga masalah paru-paru langka lainnya yang memerlukan intervensi bedah.

{getToc} $title={Daftar Isi}

Komitmen Singapura dalam Kemajuan Dunia Medis

Sebagai salah satu pusat kesehatan dunia, Singapura menaruh perhatian besar dalam kemajuan dunia medis mereka. Terkini, Singapura memiliki program pengimplementasian kecerdasan buatan (AI) untuk membantu kinerja para tenaga kesehatan. Dilansir dari HealthcareITNews, Kementerian Kesehatan Singapura (Singaporean Ministry of Health/MOH) menginvestasikan dana sebesar SG$200 juta (Rp2,5 triliun) untuk implementasi teknologi AI terbaru ke dalam seluruh sistem kesehatan mereka selama lima tahun ke depan. Inovasi ini akan diterapkan ke dalam seluruh sistem layanan kesehatan publik sebelum akhir tahun 2025.

MOH juga berkomitmen mempromosikan genAI (generative AI) untuk mengotomatisasi berbagai tugas berulang yang memakan waktu, seperti dokumentasi, administrasi, dan ringkasan rekam medis. Lebih rinci, melalui situsnya, MOH juga menjelaskan bahwa target implementasi ini mencakup penerapan AI di institusi kesehatan, mengembangkan perawatan dan pencegahan prediktif, serta membangun sistem infrastruktur teknologi informasi (TI).

Di samping itu, disadur dari News Medical Life Science, Singapura juga menyediakan platform riset nasional bernama The Academic Respiratory Initiative for Pulmonary Health (TARIPH). Ini adalah platform riset khusus terkait masalah pernapasan dan paru. Lee Kong Chian School of Medicine (LKCMedicine) dari Nanyang Technological University Singapore (NTU), yang ditunjuk sebagai pemimpin riset, bekerja sama dengan berbagai peneliti lintas bidang. Riset ini berfokus dalam meneliti faktor-faktor unik di Asia untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang kebutuhan kesehatan, lingkungan, sosial, dan budaya para penderita penyakit paru-paru. Hal ini akan memungkinkan pengobatan paru-paru, termasuk di pusat atau klinik perawatan paru, yang lebih personal dan disesuaikan secara presisi untuk pasien di kawasan ini.

Inovasi Bedah Robotik di Singapura

Inovasi bedah robotik di Singapura
Ilustrasi: Inovasi bedah robotik di Singapura

Beberapa tahun sebelumnya, prosedur operasi di Singapura juga telah mengalami perkembangan, yaitu intervensi robot dalam membantu dokter melakukan pembedahan. Tercatat pada tahun 2013, operasi HPB (hati, pankreas, bilier) dengan bantuan robot berhasil dilakukan untuk pertama kalinya. Hasil yang baik akhirnya mendorong peluncuran program robotik berskala nasional. Pada 2015, beberapa institusi tersier di Singapura, seperti Singapore General Hospital (SGH) dan Changi General Hospital (CGH), telah menerima alat bedah robotika, yaitu da Vinci, yang secara aktif telah dilibatkan dalam operasi urologi, kolorektal, ginekologi, dan HPB.

Dalam bidang kesehatan paru-paru, International Centre for Thoracic Surgery (ICTS) merupakan salah satu klinik operasi paru-paru yang mengikuti perkembangan metode operasi dengan bantuan robot. Di bawah kepemimpinan Dr Aneez Ahmed, seorang Dokter Konsultan Senior dalam bidang Bedah Toraks, ICTS tidak hanya dapat menangani penyakit paru-paru yang serius, tetapi juga menaruh fokusnya pada inovasi di bidang bedah robotika. Selain memiliki pengalaman selama lebih dari 20 tahun di bidang bedah toraks robotik dan onkologi toraks, Dr. Aneez juga diakui sebagai orang pertama dari kawasan ASEAN yang meraih Level III Sertifikat Pelatihan Spesialis dalam bidang Bedah Toraks Robotik dari European College of Cardiothoracic Surgery (EACTS). Beliau percaya terhadap kerjasama antara teknologi dan ilmu bedah untuk menolong meningkatkan kualitas hidup setiap orang. Metode bedah robotik memungkinkan dokter melakukan operasi secara lebih presisi dan terkendali dibandingkan dengan cara-cara konvensional.

Prosedur dan Keunggulan Bedah Robotik di ICTS

Di pusat kesehatan paru-paru ICTS, operasi robotik dilakukan menggunakan sistem yang terdiri dari satu lengan robot berkamera serta beberapa lengan mekanis yang dilengkapi instrumen bedah. Lengan-lengan yang berbentuk tabung tipis, panjang, dan berongga ini dimasukkan ke dalam tubuh melalui sayatan kecil di titik operasi. Kemudian, dokter bedah akan mengendalikan lengan ini melalui konsol komputer. Konsol tersebut akan menampilkan area operasi secara detail ke layar monitor, yang memungkinkan dokter melakukan operasi kompleks dengan presisi tinggi. Tim bedah juga akan membantu dokter bedah utama selama operasi berlangsung.

Secara alami, operasi robotik memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan operasi konvensional, di antaranya:

  • Risiko komplikasi lain yang lebih kecil.
  • Mengurangi rasa sakit akibat operasi.
  • Waktu rawat inap yang lebih singkat.
  • Pemulihan pasca operasi yang lebih cepat.
  • Bekas luka yang minimal.
  • Lebih sedikit kehilangan darah.

Layanan Cek Paru-Paru di ICTS

Memeriksakan kondisi paru-paru, sebelum gangguan pernapasan menjadi semakin parah, merupakan langkah preventif yang dapat membantu dokter mendeteksi masalah sejak dini. Untuk memahami kondisi paru-paru setiap pasiennya, ICTS menyediakan paket skrining paru yang meliputi:

  • Konsultasi Pra-Operasi dengan Dokter Bedah Toraks.
  • CT Scan Dosis Rendah.
  • Pemeriksaan Fungsi Paru-Paru.
  • Laporan dengan Konsultasi & Rekomendasi dari Dokter Spesialis.

Jika Anda termasuk ke dalam kelompok yang berisiko mengidap penyakit paru-paru, Anda disarankan untuk menjalani skrining ini. Beberapa faktornya termasuk:

  • Merupakan perokok aktif.
  • Mantan perokok aktif, tetapi sudah berhenti selama 15 tahun terakhir.
  • Sering terpapar asap rokok (perokok pasif) atau polusi udara.
  • Pernah mengidap penyakit paru-paru.
  • Memiliki keluarga yang pernah menderita gangguan paru-paru.
  • Berusia lebih dari 55 tahun.

Kesimpulan

Memilih Singapura untuk menjalani perawatan paru-paru berarti memilih tempat yang mengombinasikan keunggulan klinis, inovasi teknologi, dan layanan yang berpusat pada pasien. Selain fasilitas medis kelas dunia dan tim dokter berpengalaman, Singapura juga menawarkan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien dari berbagai negara beserta keluarga mereka. Dengan reputasi tersebut, klinik operasi paru-paru di Singapura adalah pilihan utama bagi mereka yang mencari solusi terbaik untuk kesehatan pernapasan.