Cara Tepat Melakukan Pendampingan Psikologis pada Anak Korban Kekerasan

Cara pendampingan psikologis pada anak korban kekerasan
Pendampingan anak korban kekerasan

KakaKiky - Pernahkah kamu membayangkan betapa beratnya beban mental yang harus dipikul oleh seorang anak yang menyaksikan atau bahkan mengalami sendiri tindakan kekerasan? Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap trauma karena mereka belum memiliki mekanisme koping yang kuat seperti orang dewasa.

Ketika hal buruk terjadi, luka fisik mungkin bisa sembuh dengan cepat, namun luka psikis sering kali menetap jauh lebih lama di dalam ingatan mereka. Memahami bagaimana cara memberikan pendampingan psikologis yang tepat adalah kunci utama untuk menyelamatkan masa depan mereka agar tidak terjebak dalam lingkaran trauma yang berkepanjangan.

{getToc} $title={Daftar Isi}

Dampak Psikologis pada Anak yang Terpapar Kekerasan

Sebelum kita membahas tentang langkah pendampingan, kamu perlu tahu dulu apa saja dampak yang mungkin muncul pada psikologis anak. Kekerasan, baik itu fisik, seksual, verbal, maupun sekadar melihat kekerasan di depan mata, dapat memicu gangguan kesehatan mental yang serius. Beberapa anak mungkin akan menunjukkan gejala Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD), kecemasan yang berlebihan, hingga depresi masa kanak-kanak.

Dampak ini tidak hanya berpengaruh pada suasana hati mereka saja. Secara jangka panjang, trauma yang tidak tertangani dapat mengganggu perkembangan otak anak, menurunkan kemampuan kognitif, dan merusak keterampilan sosial mereka. Anak-anak yang terpapar kekerasan sering kali merasa dunia ini tidak aman, sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang tertutup atau justru menjadi agresif sebagai bentuk pertahanan diri.

Prinsip Utama Pendampingan Psikologis Anak

Melakukan pendampingan terhadap anak korban atau saksi kekerasan memerlukan pendekatan yang sangat hati-hati. Kamu tidak bisa memperlakukan mereka seperti orang dewasa yang bisa diajak berdiskusi secara logis kapan saja. Ada beberapa prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh pendamping, baik itu orang tua, guru, maupun relawan.

  • Menciptakan Rasa Aman: Hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan anak berada di lingkungan yang jauh dari sumber kekerasan. Tanpa rasa aman secara fisik dan emosional, proses pemulihan tidak akan pernah bisa dimulai.
  • Membangun Kepercayaan: Anak yang mengalami kekerasan biasanya kehilangan rasa percaya pada orang lain. Pendamping harus sabar dan tidak memaksakan anak untuk bicara jika mereka belum siap.
  • Validasi Perasaan: Jangan pernah meremehkan apa yang dirasakan anak. Jika mereka menangis atau takut, katakan bahwa perasaan itu wajar dan kamu ada di sana untuk mendukung mereka.
  • Kerahasiaan dan Privasi: Cerita anak adalah hal yang sangat sensitif. Lindungi privasi mereka agar tidak menjadi beban tambahan di kemudian hari.

Langkah Pendampingan Psikologis yang Tepat di Rumah

Jika kamu adalah orang terdekat anak tersebut, peranmu sangat krusial sebagai garda terdepan pemulihan. Berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa kamu terapkan untuk memberikan dukungan psikologis awal di rumah.

1. Jadilah Pendengar yang Empatik

Biarkan anak bercerita dengan bahasanya sendiri. Jangan memotong pembicaraan atau menghakimi mereka. Terkadang, anak hanya butuh seseorang yang benar-benar mendengarkan tanpa memberikan nasihat yang menggurui. Gunakan kontak mata yang lembut dan bahasa tubuh yang terbuka agar anak merasa nyaman.

2. Jaga Rutinitas Harian

Trauma sering kali membuat hidup anak terasa kacau dan tidak terkendali. Mengembalikan rutinitas harian seperti jam makan yang teratur, jadwal sekolah, dan waktu bermain dapat membantu anak merasa bahwa hidupnya kembali stabil. Struktur memberikan rasa prediktabilitas yang menenangkan pikiran anak.

3. Hindari Paparan Berita atau Konten Kekerasan

Pastikan anak tidak melihat berita tentang kejadian yang dialaminya di televisi atau media sosial. Re-traumatisasi sangat mudah terjadi jika anak terus-menerus diingatkan pada kejadian buruk melalui visual atau percakapan orang dewasa di sekitarnya yang tidak terjaga.

Referensi: kpai-kotapalangkaraya.id

Kapan Harus Membawa Anak ke Terapis Profesional?

Meski dukungan keluarga sangat penting, ada kalanya bantuan profesional sangat dibutuhkan. Kamu harus waspada jika anak menunjukkan tanda-tanda seperti gangguan tidur kronis (mimpi buruk terus-menerus), perubahan perilaku yang drastis (dari ceria menjadi sangat pendiam), penurunan prestasi akademik yang tajam, atau adanya keinginan untuk menyakiti diri sendiri.

Psikolog anak atau psikiater memiliki teknik khusus seperti Play Therapy (terapi bermain) atau Trauma-Focused Cognitive Behavioral Therapy (TF-CBT). Melalui terapi ini, anak akan dibantu untuk mengolah emosi negatif mereka dan mengubah cara pandang mereka terhadap trauma tersebut menjadi sesuatu yang lebih memberdayakan.

Membangun Sistem Pendukung di Lingkungan Sekolah

Selain di rumah, lingkungan sekolah juga memegang peran vital dalam pendampingan psikologis anak. Guru dan konselor sekolah harus peka terhadap perubahan perilaku siswa yang mungkin menjadi korban kekerasan. Koordinasi antara orang tua dan sekolah sangat diperlukan agar anak mendapatkan dukungan yang konsisten di mana pun mereka berada.

Sekolah harus menjadi zona aman di mana anak tidak mendapatkan perundungan (bullying) akibat statusnya sebagai korban. Dengan sistem pendukung yang kuat, anak akan merasa bahwa mereka tidak sendirian menghadapi masalahnya.

Kesimpulan

Mendampingi anak yang menjadi saksi atau korban kekerasan bukanlah tugas yang mudah, namun bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Dengan kesabaran, cinta, dan langkah pendampingan psikologis yang tepat, anak-anak ini bisa pulih dan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh. Ingatlah bahwa setiap langkah kecil yang kamu lakukan untuk memberikan rasa aman kepada mereka sangat berarti bagi kesembuhan jiwa mereka.

Jangan ragu untuk mencari bantuan dari lembaga perlindungan anak atau tenaga profesional jika kondisi trauma tampak terlalu berat untuk ditangani sendiri. Masa depan anak-anak kita terlalu berharga untuk dibiarkan hancur oleh bayang-bayang kekerasan masa lalu.

Nah sobat, sekarang kamu sudah tahu kan bagaimana pentingnya memberikan pendampingan psikologis yang tepat bagi anak-anak yang mengalami masa sulit. Semoga postingan singkat ini bisa bermanfaat buat kalian ya! Jangan lupa untuk share postingan ini ke teman-teman kalian agar mereka juga semakin peduli terhadap isu perlindungan anak. Cukup sekian, Wassalamu’alaikum and Be Prepared!