Kenangan Manis Jambore Nasional Tahun 2016 - Pramuka Perekat NKRI
Kenangan manis jambore nasional 2016
KakaKiky - Sekitar 20.000 peserta Jambore Nasional Pramuka akhirnya pulang ke daerah masing-masing setelah mengikuti kegiatan seru selama sepekan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, pada 14-21 Agustus 2016.
{getToc} $title={Daftar Isi}
Jambore Nasional (Jamnas) kali ini
benar-benar memberikan pengalaman berharga bagi para pramuka penggalang dari
seluruh Indonesia dan beberapa negara sahabat. Dari teknologi, seni budaya,
hingga petualangan, semuanya hadir dalam satu event besar bertema "Keren,
Gembira, dan Asyik!"
Menjelajahi Teknologi, Seni, dan Budaya
Salah satu peserta, Pandu Nur Afi
Dewanto dari MTs Negeri 1 Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengaku sangat terkesan
dengan berbagai kegiatan yang diikutinya. "Saya paling suka sesi teknologi
dan seni budaya! Bisa belajar kesenian dari berbagai daerah dan melihat
perkembangan teknologi Indonesia yang ditampilkan di stand-stand pameran,"
ujarnya.
Bukan hanya Pandu, peserta lain juga
merasakan manfaat besar dari Jamnas ini. Mereka tidak hanya mendapat pengalaman
baru, tetapi juga menjalin persahabatan dengan teman-teman dari berbagai
provinsi, bahkan dari luar negeri. Tercatat, ada sembilan negara yang
mengirimkan delegasi pramuka mereka ke acara ini.
Bertemu Sahabat Baru dari Berbagai Negara
Randi Agung dari SMP Negeri 3 Kusambi,
Sulawesi Tenggara, merasa sangat senang bisa berkenalan dengan Vegesian,
seorang pramuka putri dari Nepal. Momen pertemuan mereka pun diabadikan dalam
sebuah foto kenangan.
La Ode Agung Munajat dari Kwartir Cabang
Muna Barat tertarik dengan kegiatan di Global Development Village, di mana ia
belajar tentang pengendalian emosi dan cara membuat pupuk kompos yang mudah dan
murah. "Ilmunya bermanfaat banget buat lingkungan!" kata La Ode.
Muhammad Ikhlas dari SMP 2 Wadage, Muna
Barat, justru lebih menikmati petualangan di Jungle Land, Bogor. "Seru dan
menantang!" katanya, setelah mencoba berbagai wahana yang menguji
adrenalin.
Petualangan Pertama ke Jakarta
Bagi banyak peserta, Jamnas 2016 menjadi
pengalaman pertama mereka naik pesawat atau kapal laut, bahkan mengunjungi
Jakarta. Panitia Jamnas pun memanfaatkan kesempatan ini dengan mengajak mereka
berkunjung ke beberapa kantor kementerian serta gedung DPR/MPR untuk berdiskusi
langsung dengan para pejabat.
Keluhan dan Harapan untuk Jamnas Mendatang
Meskipun acara ini penuh keseruan, tidak
semua peserta puas dengan penyelenggaraan Jamnas 2016. La Ode Agung Munajat
mengungkapkan bahwa beberapa kegiatan di lapangan tidak sesuai dengan buku
pedoman peserta. Masalah lain yang cukup mengganggu adalah kurangnya pasokan
air dan listrik serta keamanan yang masih perlu ditingkatkan.
"Panitia harus lebih responsif
terhadap keluhan peserta," kata Pandu Nur Afi. Ia berharap, Jamnas lima
tahun mendatang bisa lebih baik dalam mengatasi kendala-kendala tersebut.
Penutupan Jamnas: Antiklimaks?
Acara penutupan Jambore Nasional 2016
berlangsung pada Sabtu malam, 20 Agustus 2016. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka,
Adhyaksa Dault, memberikan sambutan, disusul dengan penyematan Lencana Tunas
Kencana kepada Megawati Soekarnoputri, yang kemudian menyampaikan pidato
tentang manfaat pohon kelapa sebagai simbol Gerakan Pramuka.
Namun, tidak semua peserta merasa puas
dengan acara penutupan ini. Aji Rachmat Purwanto, purna Dewan Kerja Nasional
(DKN), menilai acara penutupan terlalu formal dan kurang interaktif.
"Pidato dan curhat Kak Adhyaksa kepanjangan, jadi bikin penonton
bosan," katanya.
Selain itu, banyaknya pementasan seni
tradisional oleh kwartir daerah dianggap membuat acara terkesan monoton.
"Seharusnya, peserta Jamnas juga diberi kesempatan tampil di panggung,
biar lebih hidup!" tambah Aji.
Menurutnya, pengaturan posisi peserta
yang dikelompokkan berdasarkan sub-camp juga mengurangi keceriaan acara.
"Lebih seru kalau peserta dikumpulkan berdasarkan kontingen daerah
masing-masing. Sayang banget, acara penutupan terasa antiklimaks dan nggak
sesuai dengan tema ‘Keren, Gembira, dan Asyik’," ujarnya.
Kesimpulan: Jamnas 2016, Seru tapi Perlu Perbaikan!
Jambore Nasional 2016 tetap menjadi
pengalaman luar biasa bagi ribuan pramuka penggalang yang hadir. Dari
petualangan, pembelajaran, hingga persahabatan baru, semuanya memberikan kesan
mendalam.
Namun, ada beberapa hal yang perlu
diperbaiki agar Jamnas mendatang bisa lebih baik. Semoga, lima tahun lagi,
Jambore Nasional bisa semakin seru, nyaman, dan benar-benar menggambarkan
semangat Keren, Gembira, dan Asyik!