Laporan Praktikum Biologi Tentang Transportasi Membran Sel

Laporan biologi tentang Transportasi membran sel
KakaKiky - Pada kesempatan kali ini, kakakiky akan membahas tentang Laporan Praktikum Biologi dengan judul Transportasi Membran Sel. Laporan ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian diantaranya transportasi membran sel difusi, osmosis, turgor dan plasmolisis. Berikut ini adalah bagian tujuan, teori, alat, bahan, cara kerja, dan pembahasan mengenai laporan transportasi membran sel.

LAPORAN BIOLOGI TENTANG TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

1.1. Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah untuk membandingkan antara proses difusi, osmosis, turgor, plasmolisis, krenasi, dan hemolisis sehingga dapat diketahui perbedaannya dengan jelas.

1.2. Teori
Membran memiliki tiga macam sifat, yaitu: permeabel, semipermeabel (permeabel selektif), dan impermeabel. Membran permeabel adalah membran yang dapat dilalui oleh semua jenis zat. Membran semipermeabel adalah membran yang hanya dapat dilalui oleh zat pelarut saja. Membran impermeabel adalah membran yang tidak dapat dilalui oleh semua jenis zat. Sifat semipermeabel dari membran plasma menyebabkan air dapat keluar masuk membran sehingga menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa difusi, osmosis, turgor, plasmolisis, krenasi, dan hemolisis.

Difusi sering didefinisikan dengan perpindahan suatu zat terlarut dari konsentrasi zat terlarut tinggi ke konsentrasi zat terlarut rendah baik melalui membran atau tanpa membran. Osmosis adalah perpindahan zat pelarut (air) melalui membran permiabel selektif dari konsentrasi zat pelarut tinggi (encer) ke konsentrasi zat pelarut rendah (pekat).

Keseimbangan air pada sel hidup

Larutan isotonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi yang sama dengan cairan tubuh, misalknya larutan NaCl fisiologis 0,9%. Larutan hipotonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi yang lebih rendah dari cairan tubuh, misalnya NaCl 0,6%. Larutan hipertonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dari cairan tubuh, misalnya NaCl 1.0%.

Bila suatu tumbuhan diletakkan di dalam larutan hipotonis (misalnya air suling) maka air akan masuk ke dalam sel dan disimpan dalam vakuola, sehingga menimbulkan tekanan terhadap membran plasma dinding sel yang disebut turgor. Sebaliknya sel tumbuhan ditempatkan pada larutan hipertonik maka air akan keluar dari vakuola sehingga plasma mengerut dan terlepas dari dinding sel. Proses ini disebut plasmolisis.

Bila suatu sel hewan diletakkan di dalam larutan hipotonis (air suling) maka air akan masuk ke dalam sel sehingga sel hewan akan mengalami lisis atau hemolisis. Sedangkan jika sel hewan diletakkan di larutan hipertonis maka air dari dalam sel akan keluar sehingga menyebabkan krenasi.

1.3. Alat dan Bahan
Alat:
·           Mikroskop biologi
·           Kaca benda (objeck glass) dan kaca penutup (cover glass)
·           Pisau silet tajam
·           Penggaris
·           Cawan petri
·           Gelas piala

Bahan:
·           Kentang (Solanum tuberosum)
·           Garam
·           Larutan Garam 20%
·           Larutan eosin
·           KMnO4
·           Aquadest
·           Air
·           Kertas saring
·           Lanset
·           Darah
·           Alkohol 70%
·           Kapas
·           NaCl 0,6% dan NaCl 1.0%

1.4. Cara Kerja
Percobaan 1. Difusi
1.     Tabung reaksi diisi dengan air sampai hampir penuh.
2.     KMnO4 diletakkan sedikit di atas kertas saring, lalu kertas saring tersebut diletakkan di atas tabung reaksi.
3.     Kemudian dibiarkan selama sekitar 5 menit.

Percobaan 2. Osmosis
1.     Kentang dipotong menjadi 2 bagian yang sama, bagian bawahnya diratakan.
2.     Bagian atas kentang dilubangi hingga menyerupai cangkir.
3.     2 cawan petri disediakan, cawan petri yang satu diisi air dan diberi label A, yang satu lagi diisi larutan eosin dan diberi label B.
4.     “cangkir” kentang tadi diisi dengan garam hingga penuh.
5.     Kentang dimasukkan ke dalam cawan petri A dan cawan petri B.

Percobaan 3. Turgor dan Plasmolisis (Kentang)
1.     Kentang dipotong secara melintang dengan ketebalan lebih kurang 3 mm sebanyak 4 buah.
2.     Dua buah cawan petri disediakan. Satu buah cawan petri diisi dengan air dan satunya lagi diisi dengan larutan garam 20%
3.     2 potongan kentang dimasukkan ke dalam air dan 2 potongan lagi ke dalam larutan garam.
4.     Dibiarkan selama 15 menit.

Percobaan 3. Turgor dan Plasmolisis (Daun Adam Hawa)
1.     Daun adam hawa disayat setipis mungkin, yang disayat adlaah bagian yang berwarna ungu.
2.     Sayatan tipis tersebut diletakkan dikaca benda, untuk percobaan pertama ditetesi aquadest, percobaan kedua ditetesi NaCl.
3.     Preparat yang diletakkan di atas kaca benda ditutup dengan kaca penutup.
4.     Kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x10.

PEMBAHASAN

2.1. Transportasi Membran Sel (Difusi)
Transportasi membran sel (Difusi)
Keterangan:
1.     Kertas saring
2.     KMnO4 (Kalium permanganat)
3.     Aquadest
4.     KMnO4 yang telah mengalami difusi
5.     Tabung reaksi

Pembahasan:
Pada gambar (i) aquadest masih dalam keadaan semula dan tidak berwarna, namun setelah 2-3 menit, aquadest mulai berubah warna sedikit demi sedikit, hingga pada akhirnya dalam waktu 5 menit, seluruh aquadest telah berubah warna menjadi ungu.

Pada gambar (ii) hal ini disebabkan oleh KMnO4 yang berpindah dari zat terlarut tinggi ke konsentrasi zat terlarut rendah, sehingga menyebabkan aquadest berubah warna menjadi ungu. Perpindahan zat terlarut ini melalui membran karena ia harus melewati kertas saring.

2.2. Transportasi Membran Sel (Osmosis)
Transportasi Membran Sel (Osmosis)
Keterangan:
1.     Garam
2.     Kentang
3.     Aquadest
4.     Cawan Petri
5.     Eosin

Pembahasan:
Gambar (A), pada cawan petri A diisi aquadest dan cangkir diisi garam. Setelah 10 menit terlihat garam menjadi lebih basah, hal ini disebabkan air bersifat hipotonis jadi zat pelarut (H2O) berpindah melalui membran semipermeabel (kentang), sehingga garam menjadi basah.

2.3. Transportasi Membran Sel (Turgor dan Plasmolisis)
Turgor dan Plasmolisis (Kentang)
Keterangan:
1.     Kentang
2.     Aquadest
3.     Cawan petri
4.     NaCl (larutan garam)

Pembahasan:
Gambar (i) Bila larutan diletakkan di dalam larutan hipotonis (H2O) maka air akan masuk ke dalam sel dan dikirimkan dalam vakuola sehingga menimbulkan tekanan terhadap membran plasma dinding sel. Oleh karena itu kentang menjadi keras dan lebih padat ketika dipegang, peristiwa ini dinamakan turgor.

Gambar (ii) bila kentang diletakkan dalam larutan hipertonis (NaCl) maka air akan keluar dari vakuola sehingga plasma akan mengerut dan terlepas dari dinding sel. Peristiwa ini dinamakan plasmolisis.

2.4. Transportasi Membran Sel (Turgor dan Plasmolisis)
Turgor dan Plasmolisis (Daun Adam Hawa)
Keterangan:
1.     Sitoplasma
2.     Aquadest
3.     Dinding sel
4.     Membran plasma
5.     NaCl

Pembahasan:
Gambar (i) menunjukkan daun adam hawa yang diberi reagen aquadest. Daun adam hawa yang mulanya berwarna ungu menjadi berwarna ungu lebih pekat, hal ini dikarenakan air masuk ke dalam sel dan disimpan di dalam vakuola sehingga menimbulkan tekanan terhadap membran plasma dinding sel. Peristiwa ini disebut dengan turgor.

Gambar (ii) menunjukkan daun adam hawa yang diberikan reagen NaCl. Daun adam hawa yang mula berwarna ungu menjadi pudar (putih) hal ini dikarenakan air keluar dari dalam sel, menyebabkan plasma mengerut dan terlepas dari dinding selm peristiwa ini disebut plasmolisis.

Itulah Pembahasan laporan Biologi tentang transportasi membran sel, semoga dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai contoh bagi sobat semua yang sedang berjuang membuat laporan. Cukup sekian artikel kali ini, wassalamu’alaikum and Be Prepared!