Laporan Praktikum Fisika Tentang Gaya Gesekan dan Pembahasannya

Laporan Praktikum Fisika Tentang Gaya Gesekan
KakaKiky - Pada kesempatan kali ini, kakakiky akan membahas tentang Laporan Praktikum Fisika tentang Gaya Gesekan. Laporan ini terdiri dari bagian tujuan percobaan, ringkasan percobaan, landasan teori, alat dan bahan yang digunakan, prosedur percobaan, analisa data, kesimpulan, serta daftar pustaka tentang gaya gesekan.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TENTANG GAYA GESEKAN

1.1. Tujuan Percobaan
·           Mempelajari keadaan statik dan dinamik benda pada bidang datar.
·           Mempelajari keadaan statik dan dinamik benda pada bidang miring.
·           Mempelajari aplikasi hukum Newton I dan II pada sistem benda.
·           Mengamati pengaruh gaya gesekan benda pada bidang datar.
·           Menghitung koefisien gesekan benda pada bidang datar.
·           Menghitung koefisien gesekan statik dan kinetik permukaan.

1.2. Ringkasan Percobaan
Gaya gesek (Priction Force) adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan atau bersinggungan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda. Gaya gesek terbagi menjadi dua buah macam yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda diam. Rumus dari gaya gesek statis adalah:
Fs maks = μs N
Dimana:         Fs maks         = Gaya gesek statis maksimum (N)
                        μs                   = Koefisien gaya gesek statis
                        N                  = Gaya normal (N)

Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak. Rumus dari gaya gesek kinetis adalah sebagai berikut:
Fk maks = μk N
Dimana:         F        = Gaya gesek kinetis (N)
                        μk        = Koefisien gesekan kinetis
                        N        = Gaya normal (N)

Koefisien gesekan, baik itu statis maupun kinetis tidak pernah lebih dari 1. Selain itu biasanya besar koefisien gerak statis lebih besar daripada koefisien gesek kinetis. Aplikasi dari gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari adalah gesekan kaki dengan jalan menyebabkan kita dapat berjalan, ban kendaraan beralur untuk memperbesar gaya gesek sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan karena ban licin, gesekan udara dimanfaatkan oleh para penerjun payung dan pada mobil balap body mobilnya dibuat aerodinamis untuk memperkecil gesekan.

1.3. Landasan Teori
Permukaan sebuah benda muncul di atas permukaan benda lain, masing-masing benda akan melakukan gaya gesekan sejajar dengan permukaan. Gaya gesekan terhadap tiap benda berlawanan arahnya dengan arah geraknya relatif terhadap benda lawannya. Jadi jika sebuah balok meluncur dari kiri ke kanan di atas sebuah permukaan meja, suatu gaya gesek kekiri akan bekerja terhadap meja. Gaya gesekan juga ada bekejera dalam keadaan tidak terjadi gerak relatif. Suatu gaya horizontal terhadap sebuah peti berat yang terletak di lantai mungkin saja tidak cukup besar untuk menggerakkan peti itu, karena gaya tersebut terimbangi oleh suatu gaya gesekan yang besarnya sama dan berlawanan arah yang dikerjakan oleh lantai terhadap peti (Young, 1998).

Terdapat dua jenis gerak gesek, antar 2 benda yang padat saling tegak lurus yaitu gaya gesek statis dan kinetis yang dibedakan antara titik-titik sentuhan antara kedua permukannya yang tetap atau saling berganti. Gaya gerak yang terjadi jika permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda belum bergerak disebut gaya gesek statis. Gaya gesek maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. ketika benda telah bergerak, gaya gesek yang terjadi antara kedua benda tersebut berkurang. Gaya gesek yang bekerja pada saat benda sedang bergerak adalah gaya gesek kinetis (Fk). Ketika sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesek yang bekerja berlawanan arah terhadap gerak benda. Hasil eksperimen menunjukkan benda yang kering tanpa pelumas, besar gaya geseknya sebanding dengan gaya normal (Halliday, 2001).

Besarnya gaya gesek kinetis biasanya meningkat ketika gaya normalnya meningkat. Biasanya gaya gesekan kinetik Fk sebanding dengan besar gaya normalnya (Fk = μk . N), dimana untuk μk merupakan konstanta koefisien gesek kinetik. Permukaan yang lain akan mempunyai koefisien gesek kinetik lebih kecil. Sedangkan besar gaya gesek statis (Fs) adalah Fs = μs . N dimana untuk μs adalah koefisien gesek statis. Dalam situasi tertentu gaya gesekan statis aktual dapat mempunyai besar berapapun antara nol dan nilai maksimumnya yang diberikan oleh μs . N dalam lambang Fs = μs . N (Alonso, 1944).

1.4. Alat dan bahan yang digunakan

No Alat dan Bahan Jumlah
1 Balok dudukan 1 buah
2 Tempat beban 1 buah
3 Bidang miring 1 buah
4 Beban 100 gram 5 buah
5 Beban 50 gram 5 buah
6 Timbangan 1 buah
7 Mistar 1 buah
8 Stop watch 1 set
9 Tali pengikat secukupnya

1.5. Prosedur Percobaan
A.     Gaya Gesek Statis
·           Massa benda, massa beban dan massa kotak beban ditimbang.
·           Peralatan disusun, beban dan kotak benda dihubungkan dengan tali.
·           Beban diberikan pada tempat beban, mulai dari beban yang kecil kemudian ditambahkan perlahan hingga benda mulai bergerak.
·           Hasil pengamatan dicatat.
·           Percobaan dilakukan dari massa beban 50 sampai dengan 100 gram.

B.    Gaya Gesek Kinetik / Dinamik
·           Peralatan disusun, benda dan kotak beban dihubungkan.
·           Benda diletakkan pada tempat beban atau kotak beban ditambahkan sedikit sedikit dan benda ditahan.
·           Benda dilepaskan dan waktu dicatat.
·           Percobaan dilakukan dari massa beban 150-400 gram.

C.    Gaya Gesek Pada Bidang Miring
·           Peralatan disusun dengan posisi horizontal.
·           Balok kayu diletakkan, benda diletakkan di kotak beban.
·           Ujung permukaan bidang miring dinaikkan sesuai dengan sudut dan di tambah secara perlahan sehingga tepat benda akan bergerak dan waktunya dicatat.
·           Percobaan dilakukan mulai dari kemiringan sudut 5-45.
·           Percobaan diulangi dengan sudut kemiringan yang berbeda.

1.6. Analisa Data
A.     Analisa Statistik Data
B.    Analisa Hasil Percobaan
Apakah besar koefisien gerak statis dan koefisien gesek dinamis dari permukaan uji sesuai dengan teori? Jelaskan!
Jawab: Ya sesuai, hal tersebut dikarenakan koefisien gesek statis dan dinamik dari permukaan uji sesuai dengan teorinya.

Apakah sudut kemiringan mempengaruhi koefisien gesek? Jelaskan!
Jawab: Tidak, karena koefisien gesek baik statis maupun kinetis dipengaruhi oleh tingkat besaran permukaan bidang kemiringan.

Gaya gesek adalah gaya yang berlawanan dengan arah gaya benda. Gaya gesek terjadi pada dua buah benda yang bersentuhan. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa semakin kasar permukaan maka akan semakin besar gaya gesek yang terjadi, dan gaya gesek dipengaruhi oleh kemiringan permukaan dan juga massa benda.

1.7. Kesimpulan
·           Gaya gesek arahnya berlawanan dengan arah gaya benda.
·           Gaya gesek akan lebih besar pada permukaan kasar daripada halus.
·           Gaya gesek dipengaruhi oleh kemiringan permukaan dan massa benda.
·           Jika kemiringan lebih besar maka gaya gesek juga akan besar begitu pula sebaliknya.
·           Jika massa benda semakin besar maka gaya gesek juga akan semakin besar, begitu pula sebaliknya.
·           Gaya gesek statis bekerja pada benda diam sedangkan gaya gesek kinetis bekerja pada benda yang bergerak.

Daftar Pustaka
Serway, Raymond A dan John W. Jewett Jr. 2009. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Jakarta, Erlangga
Paul A Tippler. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta, Erlangga.
Halliday David. 2010. Fisika Dasar Jilid I. Jakarta, Erlangga.

Itulah Pembahasan laporan Fisika tentang Gaya Gesekan, semoga dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai contoh bagi sobat semua yang sedang berjuang membuat laporan. Cukup sekian artikel kali ini, wassalamu’alaikum and Be Prepared!