Rangkuman Materi Fisika - Pengukuran Dan Alat Ukur

materi fisika tentang pengukuran dan alat ukur
Materi fisika tentang pengukuran dan alat ukur

KakaKiky - Sebelum melakukan percobaan atau praktikum fisika, biasanya praktikan diharuskan untuk membuat catatan ringkas pada logbook agar lebih memahami praktikum yang akan dilakukan. Untuk menghemat waktu yang kamu miliki, berikut ini KakaKiky sediakan rangkuman praktikum fisika tentang pengukuran dan alat ukur.

A. Pengukuran Dan Alat Ukur

1. Pengertian Pengukuran

Pengukuran adalah proses menentukan ukuran atau nilai suatu konsep atau fenomena. Ukuran yang ditentukan dapat berupa panjang, luas, volume, berat, waktu, dan lain-lain. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang sesuai, seperti meteran, jangka sorong, timbangan, jam, dan lain-lain.

Pengukuran biasanya dilakukan untuk tujuan mengetahui nilai atau ukuran suatu fenomena dengan lebih pasti, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan atau mengambil tindakan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan.

2. Besaran Pokok Dan Besaran Turunan

Besaran pokok adalah besaran yang tidak dapat didefinisikan dengan menggunakan besaran lain, seperti panjang, luas, massa, dan waktu. Besaran pokok disebut juga besaran dasar atau besaran primer. Contoh besaran pokok adalah panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya, dan jumlah zat.

Besaran turunan adalah besaran yang dapat didefinisikan dengan menggunakan besaran pokok dan rumus matematis. Besaran turunan disebut juga besaran sekunder atau besaran tergantung. Contoh besaran turunan adalah luas, kecepatan, percepatan, gaya, tekanan, dan usaha.

3. Satuan Dan Kalibrasi

Satuan adalah sistem penyebutan nilai suatu besaran yang digunakan sebagai acuan dalam pengukuran. Satuan memiliki nilai yang tetap dan telah ditetapkan secara resmi oleh suatu organisasi atau lembaga yang berwenang. Contoh satuan yang sering digunakan adalah meter untuk panjang, kilogram untuk massa, dan detik untuk waktu.

Kalibrasi adalah proses verifikasi bahwa nilai yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur sesuai dengan nilai yang sebenarnya. Kalibrasi dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur tersebut dengan nilai yang telah diketahui dengan pasti (biasanya disebut sebagai standar). Jika hasil pengukuran dengan alat ukur tersebut sesuai dengan nilai standar, maka alat ukur tersebut dikatakan telah terkalibrasi dengan baik. Kalibrasi sering dilakukan untuk memastikan bahwa alat ukur yang digunakan dapat memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.

4. Hal Penting Sebelum Mengukur

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengukuran, di antaranya adalah:

Standar yang dipakai harus memiliki ketentuan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Tata cara pengukuran dan alat yang digunakan harus memenuhi persyaratan.

5. Macam-Macam Pengukuran

Pengukuran terbagi menjadi dua macam yaitu pengukuran tunggal dan pengukuran berulang berikut pengertiannya.

Pengukuran tunggal

Pengukuran tunggal adalah proses pengukuran yang hanya dilakukan sekali saja. Hasil pengukuran tersebut biasanya dianggap sebagai nilai akhir yang diperoleh dari pengukuran tersebut. Pengukuran tunggal sering dilakukan ketika nilai yang diukur tidak terlalu penting atau ketika tidak ada kebutuhan untuk memperoleh hasil yang sangat akurat.

Contoh pengukuran tunggal adalah mengukur panjang suatu benda dengan menggunakan penggaris atau meteran. Hasil pengukuran tersebut dianggap sebagai nilai akhir panjang benda tersebut, dan tidak dilakukan pengukuran lain untuk memverifikasi hasil tersebut.

Pengukuran berulang

Pengukuran berulang adalah proses pengukuran yang dilakukan beberapa kali untuk memperoleh hasil yang lebih akurat. Pengukuran berulang sering dilakukan ketika nilai yang diukur sangat penting atau ketika diperlukan hasil yang sangat akurat.

Contoh pengukuran berulang adalah mengukur panjang suatu benda dengan menggunakan penggaris atau meteran. Setelah pengukuran pertama dilakukan, maka pengukuran ke-2, ke-3, dan seterusnya dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat. Setelah semua pengukuran selesai, maka hasil pengukuran dapat dihitung dengan menghitung rata-rata hasil pengukuran tersebut.

Pengukuran berulang dapat mengurangi error yang terjadi pada hasil pengukuran karena dilakukan beberapa kali. Dengan demikian, pengukuran berulang dapat menghasilkan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan pengukuran tunggal. Namun, pengukuran berulang juga membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengukuran tunggal.

6. Jenis-Jenis Alat Ukur

Alat ukur adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur besaran fisik atau kimia. Alat ukur terdiri dari bagian yang disebut penunjuk, yang menunjukkan nilai yang diukur, dan bagian yang disebut skala, yang memberikan nilai yang diukur dalam satuan yang sesuai.

Beberapa contoh alat ukur yang sering digunakan adalah:

  • Meteran: alat ukur panjang yang terdiri dari bagian penunjuk berupa jarum dan skala berupa batang logam atau kertas yang dapat dirol.
  • Jangka sorong: alat ukur panjang yang terdiri dari bagian penunjuk berupa dua buah sisi yang dapat digeser dan skala berupa batang logam atau kertas yang dapat dirol.
  • Timbangan: alat ukur massa yang terdiri dari bagian penunjuk berupa jarum dan skala berupa batang logam atau kertas yang dapat dirol.
  • Termometer: alat ukur suhu yang terdiri dari bagian penunjuk berupa jarum yang menunjuk pada skala suhu yang tercetak pada tabung kaca.
  • Manometer: alat ukur tekanan yang terdiri dari bagian penunjuk berupa jarum yang menunjuk pada skala tekanan yang tercetak pada tabung kaca atau dial.
  • Barometer: alat ukur tekanan udara yang terdiri dari bagian penunjuk berupa jarum yang menunjuk pada skala tekanan udara yang tercetak pada tabung kaca atau dial.
  • Wattmeter: alat ukur daya yang terdiri dari bagian penunjuk berupa jarum yang menunjuk pada skala daya yang tercetak pada dial.
  • Dynamometer: alat ukur tenaga yang terdiri dari bagian penunjuk berupa jarum yang menunjuk pada skala tenaga yang tercetak pada dial.

B. Hasil Pengukuran

Hasil pengukuran adalah nilai yang diperoleh setelah dilakukan pengukuran suatu besaran fisik atau kimia. Hasil pengukuran dapat dinyatakan dalam satuan yang sesuai dengan besaran yang diukur, seperti meter untuk panjang, kilogram untuk massa, dan detik untuk waktu.

Hasil pengukuran biasanya dicatat dalam sebuah tabel atau diagram, sehingga dapat dianalisis dan dibandingkan dengan hasil pengukuran lainnya. Hasil pengukuran juga dapat diolah dengan menggunakan perhitungan statistik, seperti menghitung rata-rata, standar deviasi, atau tingkat kepercayaan, untuk mengetahui tingkat akurasi dan keandalan hasil pengukuran tersebut.

Hasil pengukuran dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan atau mengambil tindakan. Misalnya, hasil pengukuran suhu lingkungan dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan apakah suhu lingkungan terlalu panas atau terlalu dingin, sehingga dapat diambil tindakan seperti membuka atau menutup jendela untuk mengatur suhu lingkungan.

Nah sobat, itulah ringkasan materi untuk praktikum fisika tentang pengukuran dan alat ukur. Semoga ringkasan materi tersebut dapat bermanfaat dan membantu kamu menghemat waktu dalam menulis. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak berupa komentar di bawah, wassalamu’alaikum and Be Prepared!