Kata Baku Amonia Atau Amoniak Mana yang Benar?
Amonia atau amoniak? |
KakaKiky - Pernahkah kamu menemukan dua istilah yang mirip, amonia dan amoniak, lalu bingung mana yang benar? Kebingungan ini sangat wajar, karena kedua kata ini sering digunakan secara bergantian, baik dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan. Namun, jika kita merujuk pada kaidah Bahasa Indonesia yang baku, hanya ada satu penulisan yang diakui.
{getToc} $title={Daftar Isi}
Jadi, amonia atau amoniak, mana yang
benar? Jawabannya adalah amonia. Kata ini merupakan bentuk baku yang telah
diserap dan disesuaikan ejaannya dengan kaidah Bahasa Indonesia. Sementara itu,
amoniak adalah bentuk tidak baku, yang seringkali digunakan sebagai variasi
pelafalan atau penulisan yang kurang tepat.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa
penulisan amonia adalah yang benar, bagaimana proses penyerapan kata asing
terjadi, dan bahkan menjelaskan sedikit tentang zat itu sendiri agar kamu bisa
lebih paham. Dengan begitu, kamu tidak akan salah lagi saat harus menulis atau
berbicara tentang zat kimia ini.
Mengapa Penulisan "Amonia" yang Baku, Bukan "Amoniak"?
Penyesuaian kata serapan adalah salah
satu bagian penting dalam memperkaya kosa kata Bahasa Indonesia. Saat sebuah
kata dari bahasa asing masuk, kata tersebut tidak bisa langsung digunakan apa
adanya. Harus ada penyesuaian agar sesuai dengan fonologi (bunyi) dan ortografi
(ejaan) Bahasa Indonesia.
Kata amonia berasal dari bahasa Inggris,
yaitu ammonia. Dalam proses penyerapan, ada kaidah yang mengatur bagaimana
kata-kata asing diadaptasi. Dalam kasus ini, akhiran -ia pada kata ammonia
dipertahankan, sementara gabungan huruf 'mm' dilafalkan sebagai 'm'.
Penyesuaian ini sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
Lalu, bagaimana dengan amoniak? Kata ini
diduga muncul dari pelafalan atau kebiasaan lisan yang kemudian dituliskan.
Akhiran '-iak' sebenarnya tidak umum dalam penyerapan kata-kata kimia dari
bahasa asing. Penambahan huruf 'k' di akhir kata seringkali terjadi pada
kata-kata yang diucapkan secara cepat atau kurang tepat. Contoh lain dari
penyesuaian yang serupa bisa kita temukan pada kata:
Penggunaan istilah amoniak juga
seringkali terdengar di kalangan masyarakat umum yang tidak memiliki latar
belakang ilmu kimia. Mereka mungkin lebih sering mendengar atau membaca kata
ini dalam konteks yang tidak formal. Namun, dalam konteks ilmiah dan formal,
seperti di buku pelajaran atau jurnal, penulisan amonia adalah yang mutlak
benar.
Asal Usul dan Arti Kata Amonia
Untuk lebih memahami penulisan yang
benar, kita bisa menelusuri asal usul kata ini. Kata amonia konon berasal dari
nama dewa Mesir Kuno, yaitu Amun. Di dekat kuil dewa Amun, ada sebuah oasis di
mana garam amonium klorida (sejenis garam amonia) pertama kali diproduksi.
Karena penemuan ini terjadi di dekat kuil Amun, zat tersebut dinamai sal
ammoniac, yang artinya 'garam Amun'.
Seiring waktu, istilah ini berkembang
menjadi ammonia dalam bahasa Inggris, dan akhirnya diserap ke Bahasa Indonesia
menjadi amonia. Mengetahui cerita di balik nama ini bisa membantu kamu
mengingat bahwa penulisan yang baku adalah amonia, bukan amoniak. Ini juga
menunjukkan bahwa sejarah sebuah kata bisa sangat menarik, bukan?
Amonia: Zat Kimia Penting yang Ada di Sekitar Kita
Selain mengetahui penulisan yang benar,
tidak ada salahnya kita juga mengenal lebih jauh apa itu amonia. Amonia adalah
senyawa kimia dengan rumus NH3. Ia berupa gas tak berwarna dengan bau yang
sangat menyengat dan khas. Meskipun sering dianggap sebagai zat berbahaya, amonia
sebenarnya memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan kita.
Beberapa fakta menarik tentang amonia
adalah:
- Pupuk: Sekitar 80% amonia yang diproduksi di seluruh dunia digunakan untuk membuat pupuk. Tanpa amonia, produksi pangan global bisa terancam.
- Pembersih Rumah Tangga: Senyawa amonia juga merupakan bahan aktif dalam banyak produk pembersih rumah tangga, seperti pembersih kaca atau lantai.
- Siklus Nitrogen: Amonia adalah bagian penting dari siklus nitrogen di alam, di mana ia berperan dalam mengubah nitrogen di udara menjadi bentuk yang bisa digunakan oleh tumbuhan.
Dengan mengetahui betapa pentingnya zat
ini, penggunaan istilah yang tepat, yaitu amonia, menjadi semakin krusial,
terutama dalam komunikasi ilmiah dan profesional. Menggunakan penulisan yang
baku tidak hanya menunjukkan pemahaman yang baik, tetapi juga membantu
menghindari kebingungan.
Mengapa Masih Banyak yang Menulis "Amoniak"?
Seperti halnya kasus penulisan lain,
seperti amfibi atau amphibi, penggunaan kata tidak baku seringkali dipengaruhi
oleh beberapa faktor:
- Pengaruh Media Non-Formal: Di media sosial, forum online, atau bahkan percakapan sehari-hari, penulisan amoniak mungkin lebih sering ditemui. Kebiasaan melihat atau mendengar kata ini membuat banyak orang menganggapnya benar.
- Kurangnya Referensi ke KBBI: Tidak semua orang memiliki kebiasaan untuk mengecek ke KBBI saat menemukan kata yang meragukan. Banyak yang mengandalkan ingatan atau kebiasaan.
- Variasi Pelafalan: Pelafalan yang cenderung menambahkan konsonan di akhir kata (misalnya, amon-i-ak daripada amon-i-a) juga bisa menjadi alasan mengapa penulisan amoniak muncul.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan
memperbaiki kebiasaan penulisan, kita turut serta dalam melestarikan kaidah
bahasa yang telah ditetapkan.
FAQ (Tanya Jawab Seputar Penulisan Amonia)
1. Jadi, mana yang benar, amonia atau amoniak?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), penulisan yang benar dan baku adalah amonia. Kata amoniak adalah bentuk
tidak baku yang sering digunakan dalam percakapan informal atau tulisan yang
tidak resmi.
2. Apakah ada perbedaan makna antara amonia dan amoniak?
Tidak ada perbedaan makna. Keduanya
merujuk pada senyawa kimia yang sama, yaitu NH3. Perbedaannya hanya pada ejaan
dan kebakuan kata dalam Bahasa Indonesia.
3. Mengapa saya masih sering melihat kata "amoniak" di media?
Penggunaan kata "amoniak"
masih sering ditemukan karena pengaruh kebiasaan, pelafalan lisan, dan minimnya
kesadaran akan kaidah penyerapan kata asing dalam Bahasa Indonesia. Namun,
untuk tulisan formal dan ilmiah, penggunaan amonia adalah yang paling tepat.
Kesimpulan
Jadi, pertanyaan seputar amonia atau
amoniak sudah terjawab. Jawabannya tegas: amonia adalah bentuk yang baku dan
benar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia dan KBBI. Penulisan amoniak adalah
bentuk yang tidak baku.
Dengan mengetahui hal ini, kamu bisa
lebih yakin saat menulis atau berbicara tentang zat kimia ini. Menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan hanya soal aturan, tetapi juga
cerminan dari pemahaman dan penghargaan kita terhadap bahasa nasional. Mulai
sekarang, mari kita biasakan untuk menulis amonia dan menyebarkan informasi ini
agar semakin banyak orang yang tahu.