Kata Baku Cecak atau Cicak Mana yang Benar?

Kata baku cecak atau cicak mana yang benar
Kata baku cecak atau cicak

KakaKiky - Pernahkah kamu memperhatikan si kecil lincah yang sering merayap di dinding rumahmu? Tentu saja, itu adalah reptil yang kita kenal sebagai kadal rumah. Namun, ketika kamu ingin menuliskannya dalam sebuah artikel atau laporan, kata mana yang harus digunakan: cecak atau cicak? Sama seperti kata-kata lain dalam bahasa Indonesia, kedua varian ini sering digunakan bergantian. Cicak mungkin terasa lebih populer dan akrab di telinga, tetapi apakah itu kata yang baku? Tenang, kamu tidak perlu bingung. Dalam artikel ini, saya akan menjawab pertanyaan tersebut secara tuntas. Kita akan membahas mana penulisan yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia dan mengapa kata yang satu lebih sering diucapkan daripada yang lain.

{getToc} $title={Daftar Isi}

Cecak atau Cicak: Hanya Satu yang Baku Menurut KBBI

Untuk langsung menjawab kebingunganmu, kata yang baku, benar, dan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EYD) adalah ‘cecak’. Ya, penulisan yang baku menggunakan huruf vokal ‘e’, bukan ‘i’.

Dalam KBBI, kata cecak didefinisikan sebagai binatang melata, sejenis kadal kecil, yang biasanya merayap di dinding atau atap rumah. Nama ilmiahnya adalah Gekko sp. Kata cicak, di sisi lain, tidak memiliki entri tersendiri sebagai kata baku. Kata cicak dianggap sebagai bentuk nonbaku atau varian lisan yang sangat populer karena faktor dialek dan kebiasaan pelafalan sehari-hari.

Dengan demikian, dalam semua bentuk tulisan formal, akademis, dan profesional yang mengutamakan kebakuan bahasa, kamu harus selalu menggunakan kata cecak.

Mengapa Kata Cicak Begitu Populer di Masyarakat?

Jika kata baku adalah cecak, mengapa hampir semua orang, termasuk kamu sendiri, lebih sering mengucapkan atau mengetik cicak? Fenomena ini punya akar linguistik dan budaya yang kuat.

Faktor Fonologi dan Dialek

Salah satu penyebab utama dominasi cicak adalah faktor dialek, terutama dialek Jakarta atau Melayu Betawi yang sangat berpengaruh. Dalam banyak kata serapan dari bahasa daerah (seperti Jawa atau Sunda) atau kata-kata yang mengandung vokal 'e' yang pelafalannya lemah (pepet), masyarakat cenderung menggantinya dengan vokal 'i' atau 'a' yang lebih kuat. Fenomena perubahan vokal ini disebut vowel shift.

Selain itu, kata cicak juga memiliki nuansa onomatope—menirukan bunyi yang dihasilkan oleh objek. Beberapa orang berpendapat bahwa suara si reptil saat berbunyi lebih mirip dengan "cak-cak-cak" yang kemudian diperkuat dengan vokal 'i' menjadi cicak, daripada cecak.

Pengaruh Lagu Anak-Anak dan Budaya Populer

Kamu pasti familiar dengan lagu anak-anak legendaris: "Cicak-cicak di Dinding". Lagu ini menggunakan kata cicak, yang secara tidak langsung menanamkan bentuk nonbaku ini sejak dini di benak masyarakat Indonesia.

Karena media populer, lagu, dan percakapan sehari-hari terus menggunakan kata cicak, kata ini menjadi lebih akrab dan lebih sering dicari di internet. Hal ini menunjukkan bahwa popularitas tidak selalu mencerminkan kebakuan.

Kapan Kita Harus Menggunakan Cecak dan Cicak?

Sebagai penulis yang ingin menghasilkan konten berkualitas tinggi, kamu harus tahu kapan harus menerapkan kaidah baku dan kapan bisa menggunakan bentuk populer.

Wajib Menggunakan Cecak (Baku)

Gunakan cecak untuk semua tulisan formal dan profesional. Dengan menggunakan cecak, kamu menunjukkan pemahaman yang kuat terhadap aturan bahasa dan meningkatkan kredibilitas tulisanmu. Contoh:

  • Penulisan ilmiah, makalah, dan tugas akhir.
  • Laporan resmi, dokumen pemerintah, dan surat dinas.
  • Artikel ensiklopedia atau konten edukasi yang fokus pada kebakuan, seperti artikel ini.

Kapan Cicak Boleh Digunakan?

Kata cicak hanya boleh kamu gunakan dalam konteks nonformal, yang meliputi:

  • Kutipan langsung atau dialog dalam karya fiksi (novel, cerpen) untuk menciptakan nuansa percakapan yang lebih realistis.
  • Judul artikel atau tagline promosi yang sengaja ingin terdengar santai dan akrab dengan pembaca umum yang sudah terbiasa dengan kata tersebut.

Dalam penulisan artikel edukasi seperti di blog, gunakan cecak sebagai kata utama (untuk otoritas), tetapi sesekali sebutkan kata cicak sebagai varian populer. Ini adalah cara cerdas untuk menarik traffic organik dari semua jenis pencarian, sambil tetap memberikan edukasi bahasa yang benar.

Perbedaan Cecak dari Sudut Pandang Zoologi (Jenis-jenis Cecak)

Setelah kita menegaskan bahwa cecak adalah kata baku, ada baiknya kita ketahui bahwa cecak (Gekko sp.) itu tidak hanya satu jenis. Secara umum, ada beberapa jenis cecak yang sering kita temui di Indonesia:

1. Cecak Dinding (Hemidactylus frenatus)

Inilah jenis cecak yang paling umum dan akrab dengan kita. Ukurannya kecil, sering bergerak cepat di dinding atau di balik lukisan. Makanan utamanya adalah serangga kecil seperti nyamuk. Kehadirannya sering dianggap menguntungkan karena membantu mengontrol populasi hama.

2. Cecak Kayu (Hemidactylus platyurus)

Jenis ini biasanya ditemukan di pohon, papan, atau kayu-kayu lapuk. Perbedaan mencoloknya ada pada bentuk ekornya yang pipih dan lebar, mirip dengan daun. Warna cecak kayu cenderung lebih gelap atau kecokelatan untuk berkamuflase dengan lingkungannya.

3. Cecak Batu (Cyrtodactylus sp.)

Jenis cecak ini seringkali hidup di gua atau bebatuan, sehingga jarang ditemukan di lingkungan rumah. Mereka memiliki jari-jari yang lebih panjang dan ramping, serta kulit dengan pola warna yang unik untuk menyamarkan diri di antara bebatuan.

Kesimpulan: Kekuatan Kebakuan Ada pada Cecak

Setelah kita telusuri hingga ke KBBI dan asal-usul pelafalannya, kamu sekarang tahu bahwa penulisan yang benar dan baku sesuai kaidah Bahasa Indonesia adalah "Cecak", bukan "Cicak". Meskipun Cicak lebih populer dalam bahasa lisan dan lagu anak-anak, bentuk baku tetaplah Cecak.

Sebagai penulis konten yang berbobot, gunakan kata cecak secara konsisten untuk membangun otoritas. Biarkan cicak menjadi milik percakapan sehari-hari. Dengan begitu, kamu telah berkontribusi dalam melestarikan kebakuan Bahasa Indonesia.

Nah sobat, sekarang kamu sudah tahu kan kalau penulisan yang benar itu adalah Cecak bukan Cicak. Jangan lupa untuk share postingan ini ke teman-teman kamu agar mereka juga tidak ikutan salah dalam menuliskan kata. Cukup sekian, Wassalamu’alaikum and Be Prepared!