Mana Penulisan Kata Yang Benar, Terima Kasih Atau Terimakasih?
Terimakasih atau terima kasih mana yang benar? |
KakaKiky - Pernahkah kamu ragu saat menulis ucapan syukur? Antara terimakasih atau terima kasih, mana sih yang benar? Kebingungan ini seringkali muncul, apalagi dengan banyaknya tulisan yang kita lihat di media sosial atau pesan instan. Tapi, untuk urusan penulisan yang baku dan sesuai kaidah bahasa Indonesia, kita tidak boleh asal-asalan, bukan?
{getToc} $title={Daftar Isi}
Nah, kalau kamu sedang mencari tahu penulisan
terimakasih yang benar dan ingin memastikan tulisanmu selalu akurat, kamu sudah
berada di tempat yang tepat! Mari kita kupas tuntas perbedaan antara kedua
frasa ini dan cari tahu mana yang seharusnya kamu gunakan.
Mana yang Benar Terima Kasih atau Terimakasih?
Untuk menjawab pertanyaan mendasar ini,
kita perlu merujuk pada sumber paling otoritatif dalam bahasa Indonesia: Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berdasarkan KBBI, penulisan yang benar adalah
"terima kasih", dengan dipisah oleh spasi. Jadi, antara kata
"terima" dan "kasih" memang seharusnya tidak digabung.
Mengapa demikian? Karena "terima
kasih" merupakan gabungan dua kata, yaitu verba "terima" dan
nomina "kasih". Gabungan kata seperti ini disebut frasa dan
penulisannya memang harus dipisah. Ini berbeda dengan kata majemuk yang sudah
melebur dan membentuk makna baru, seperti "pusatbahasa" yang menjadi
"pusat bahasa" atau "rumahsakit" yang menjadi "rumah
sakit".
Membuktikan dengan KBBI Terimakasih Dipisah atau Digabung?
Menurut kbbi terima kasih itu dipisah |
Coba saja kamu cek sendiri di aplikasi
atau situs web resmi KBBI. Jika kamu mencari kata "terimakasih"
(digabung), kemungkinan besar kamu tidak akan menemukan entri atau hasil
apapun. Ini adalah indikasi kuat bahwa "terimakasih" bukanlah bentuk
yang baku dalam bahasa Indonesia.
Sebaliknya, saat kamu mengetikkan
"terima kasih" (dipisah), KBBI akan langsung menampilkan definisi dan
contoh penggunaannya. Ini membuktikan bahwa terima kasih kbbi memang diakui
sebagai bentuk yang benar dan baku.
Arti Kata "Terima Kasih" Berdasarkan KBBI
Jadi, apa sebenarnya arti dari frasa
"terima kasih" menurut KBBI?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia, arti dari kata "terima kasih" adalah "rasa
syukur". Frasa ini digunakan untuk menyatakan penghargaan atau balasan
budi atas kebaikan, pertolongan, atau pemberian yang telah diterima dari orang
lain.
Penggunaan "terima kasih"
dalam percakapan sehari-hari maupun dalam tulisan menunjukkan apresiasi dan
sopan santun. Maka dari itu, penting sekali untuk menggunakan bentuk yang tepat
agar pesan yang kita sampaikan tidak hanya jelas, tapi juga sesuai dengan
kaidah bahasa yang baik dan benar.
Mengapa Penting Menggunakan Kata Baku "Terima Kasih"?
Menggunakan kata baku terimakasih yang
benar tidak hanya soal mengikuti aturan. Ini juga mencerminkan kemampuan kita
dalam berbahasa Indonesia dengan baik. Dalam konteks formal, seperti penulisan
surat resmi, karya ilmiah, atau dokumen penting lainnya, penggunaan kata baku
adalah suatu keharusan. Bahkan dalam komunikasi informal, membiasakan diri
menggunakan "terima kasih" yang dipisah akan membuat tulisanmu
terlihat lebih rapi dan profesional.
Memahami perbedaan antara terimakasih
dipisah atau digabung juga menunjukkan kepedulian kita terhadap kekayaan bahasa
Indonesia. Bahasa adalah identitas, dan menjaganya agar tetap sesuai kaidah
adalah tanggung jawab kita bersama.
Kesimpulan: Jangan Ragu Lagi, Pakai "Terima Kasih"!
Jadi, setelah menelaah bersama, sudah
jelas ya bahwa terima kasih atau terimakasih yang benar adalah "terima
kasih" dengan spasi. Bentuk ini adalah satu-satunya yang diakui dan
tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Mulai sekarang, jangan sampai salah
lagi, ya! Biasakan diri untuk selalu menulis "terima kasih" setiap
kali kamu ingin mengungkapkan rasa syukur atau terima kasih kepada orang lain.
Dengan begitu, kamu turut serta dalam melestarikan dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
FAQ Seputar Penulisan “Terima Kasih”
1. Kenapa banyak orang menulis terimakasih digabung?
Kebiasaan ini mungkin muncul karena
pengaruh penulisan cepat di media sosial atau pesan instan, di mana orang
cenderung menyingkat atau menggabungkan kata untuk efisiensi. Selain itu, ada
kemungkinan sebagian orang menganggapnya sebagai satu kesatuan makna yang sudah
menyatu, meskipun secara kaidah tidak demikian.
2. Apakah makasih atau trims juga salah?
Makasih dan trims adalah bentuk tidak
baku atau singkatan yang umumnya digunakan dalam percakapan informal atau
tulisan non-formal. Untuk konteks formal atau tulisan yang mengedepankan kaidah
bahasa, sebaiknya tetap gunakan terima kasih.
3. Apakah ada contoh lain gabungan kata yang harus dipisah seperti terima kasih?
Tentu, banyak sekali. Contohnya
pulang pergi, bekerja keras, bertanggung jawab, memberi tahu, dan masih banyak
lagi. Kuncinya adalah memahami apakah gabungan kata tersebut membentuk frasa
atau kata majemuk yang sudah melebur menjadi satu kesatuan makna yang baru dan
telah dibakukan.