Mengapa Gula Berlebih Berbahaya? Simak Alternatif Sehatnya di Sini
Bahaya konsumsi gula berlebih untuk tubuh |
KakaKiky - Siapa sih yang nggak suka makanan manis? Kue, es krim, cokelat semuanya memang menggoda. Tapi tahukah kamu, konsumsi gula berlebih bisa jadi “musuh dalam selimut” buat tubuh kita? Yuk, kita bahas kenapa gula berlebih itu berbahaya dan apa saja alternatif sehatnya yang tetap bikin kamu happy.
{getToc} $title={Daftar Isi}
Gula dan Tubuh: Hubungan Manis yang Berbahaya
Gula sebenarnya punya fungsi penting
sebagai sumber energi tubuh. Namun, kalau jumlahnya berlebihan, gula justru
membawa lebih banyak mudarat daripada manfaat. Gula tambahan (atau yang dikenal
dengan istilah added sugar) adalah gula yang ditambahkan ke makanan dan
minuman selama proses produksi. Contohnya? Minuman bersoda, camilan manis,
hingga saus favoritmu.
Kenapa Konsumsi Gula Berlebih Bisa Bahaya?
1. Penyebab Obesitas
Gula tinggi kalori, tapi rendah nutrisi.
Artinya, konsumsi gula bikin asupan kalorimu melonjak tanpa memberi rasa
kenyang. Alhasil, berat badan naik deh. Studi menunjukkan bahwa gula, terutama
dalam bentuk fructose, dapat meningkatkan lemak visceral, yaitu lemak
yang menumpuk di sekitar organ tubuh.
2. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Konsumsi gula berlebihan dalam jangka
panjang bisa menyebabkan resistensi insulin, hormon yang mengontrol kadar gula
darah. Akibatnya, risiko terkena diabetes mellitus tipe 2 meningkat
drastis.
3. Merusak Kesehatan Jantung
Gula tambahan dapat meningkatkan kadar triglyceride
dalam darah, yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung. Selain itu, gula
juga menyebabkan peradangan kronis, salah satu penyebab utama kerusakan
pembuluh darah.
4. Mempengaruhi Kesehatan Gigi
Ini sih udah nggak diragukan lagi!
Bakteri dalam mulut memanfaatkan gula untuk menghasilkan asam yang merusak
enamel gigi. Hasilnya? Gigi berlubang!
5. Gangguan Kesehatan Mental
Terlalu banyak gula bisa bikin suasana
hati nggak stabil. Setelah sugar rush, kamu cenderung merasa lelah dan
lesu. Bahkan, beberapa penelitian mengaitkan konsumsi gula tinggi dengan risiko
depresi.
Berapa Banyak Gula yang Aman Dikonsumsi?
Organisasi Kesehatan Dunia (World
Health Organization, WHO) merekomendasikan konsumsi gula tambahan tidak
lebih dari 10% dari total kebutuhan kalori harianmu. Kalau rata-rata kebutuhan
kalorimu 2000 kalori, berarti maksimal hanya 200 kalori dari gula, setara
dengan 50 gram atau sekitar 12 sendok teh.
Tapi, jangan salah kaprah! Ini termasuk
semua jenis gula tambahan, baik yang ada di minuman, makanan ringan, maupun
makanan olahan lainnya.
Alternatif Sehat Pengganti Gula
Tenang, kamu nggak harus menghilangkan
rasa manis dari hidupmu. Ada banyak alternatif sehat yang bisa menggantikan
gula tambahan. Yuk, kenalan sama penggantinya:
1. Madu
Madu adalah pemanis alami yang
mengandung antioxidant dan memiliki sifat antibakteri. Meski tetap
tinggi kalori, madu lebih kaya manfaat dibanding gula pasir biasa. Gunakan madu
untuk teh, oatmeal, atau sebagai pengganti selai pada roti.
2. Gula Kelapa
Gula kelapa berasal dari getah bunga
kelapa dan mengandung indeks glikemik yang lebih rendah dibanding gula biasa.
Rasanya ringan dengan aroma khas yang cocok untuk kue atau minuman.
3. Stevia
Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari daun tanaman Stevia
rebaudiana. Keunggulannya? Nol kalori! Stevia cocok banget buat kamu yang
ingin menjaga berat badan atau mengontrol gula darah.
4. Sirup Maple
Pemanis alami yang berasal dari getah
pohon maple ini kaya mineral seperti mangan dan seng. Rasanya manis dan lembut,
cocok untuk pancake atau campuran yogurt.
5. Buah-Buahan Segar atau Kering
Kalau kamu suka makanan manis, tambahkan
buah segar atau buah kering seperti kurma dan kismis ke dalam makananmu. Selain
rasa manis alami, buah juga kaya serat dan vitamin.
Referensi: pafibaritoselatankab.org
Tips Mengurangi Gula Tambahan
Mengurangi gula tambahan memang nggak
gampang, terutama kalau kamu udah terbiasa dengan makanan manis. Tapi, bukan
berarti nggak mungkin. Ini beberapa tips buat kamu:
1. Cek Label Makanan
Saat belanja, biasakan baca label
makanan. Hindari produk yang mencantumkan gula tambahan seperti high
fructose corn syrup, dekstrosa, atau maltosa di urutan awal daftar bahan.
2. Kurangi Minuman Manis
Mulai kurangi minuman bersoda, jus
kemasan, atau kopi susu yang sering jadi penyebab utama asupan gula berlebih.
3. Buat Makanan Sendiri
Dengan memasak sendiri, kamu bisa
mengontrol seberapa banyak gula yang digunakan. Plus, kamu jadi lebih kreatif
mencari alternatif sehat.
4. Ganti Camilan dengan Buah
Alih-alih ngemil kue atau biskuit, pilih
buah-buahan segar untuk mengatasi rasa lapar di antara waktu makan.
5. Kurangi Perlahan
Nggak perlu langsung menghilangkan semua gula. Mulai dengan mengurangi sedikit demi sedikit, misalnya dari 2 sendok teh gula di kopi jadi 1 sendok.
Kesimpulan
Gula memang bikin hidup terasa lebih
manis, tapi konsumsi berlebihnya bisa membawa banyak risiko kesehatan. Jangan
khawatir, kamu tetap bisa menikmati rasa manis dengan alternatif yang lebih
sehat seperti madu, stevia, atau buah-buahan. Yuk, mulai bijak memilih apa yang
masuk ke tubuhmu. Karena, kesehatan adalah investasi jangka panjang yang nggak
ternilai harganya.
Sudah siap mengurangi gula tambahan? Share pengalamanmu di kolom komentar, ya!
Sumber Referensi
- Harvard T.H. Chan School of Public Health. (n.d.). The sweet danger of sugar. Diakses dari https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/sugar/
- American Heart Association. (2023). Added sugars. Diakses dari https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/sugar/added-sugars
- Mayo Clinic. (2022). Artificial sweeteners and other sugar substitutes. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/artificial-sweeteners/art-20046936