Kenali Cakupan Tugas dari Dokter Spesialis Lambung

tugas dari dokter spesialis lambung
Tugas dokter spesialis lambung

KakaKiky - Lambung, atau sering juga dirujuk sebagai perut, merupakan organ berbentuk seperti huruf “J” yang berperan penting dalam sistem pencernaan. Lokasi lambung ini ada di bagian atas kiri perut (abdomen). Bagian atas lambung terhubung ke kerongkongan melalui katup yang disebut sfingter esofagus, yaitu otot berbentuk melingkar di ujung esofagus. Sedangkan bagian bawah lambung terhubung ke usus halus.

{getToc} $title={Daftar Isi}

Dilihat dari fungsinya, lambung memiliki beberapa tugas utama, yaitu untuk menampung makanan, memecah makanan menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah diserap tubuh, mendorong makanan turun ke usus, dan memproduksi sel atau enzim khusus untuk mencerna makanan. Namun, dalam prosesnya, lambung sering tidak lepas dari berbagai masalah medis yang dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Dari mulai rasa perih di perut hingga masalah pencernaan yang kompleks, berbagai penyakit lambung memerlukan penanganan ahli.

Di sinilah peran dokter spesialis lambung, atau dokter spesialis gastroenterologi (gastroenterologist), dibutuhkan. Mereka adalah garda depan dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan, khususnya lambung. Lalu, apa saja cakupan tugasnya? Terkait informasi tentang dokter spesialis lambung, Anda bisa mempelajarinya di halaman situs https://alpinesurgical.id/ atau melalui ulasan di bawah ini.

Mengenal Dokter Spesialis Lambung

Istilah dokter spesialis lambung merupakan sebutan masyarakat awam bagi dokter yang mengkhususkan diri untuk mendalami perawatan terhadap sistem pencernaan (gastrointestinal tract/GI tract), dan secara spesifik memahami cara mengatasi gangguan pada perut atau lambung. Di dunia medis, dokter ini disebut sebagai dokter spesialis gastroenterologi. Proses seseorang sampai akhirnya meraih dan diakui dalam spesialisasi ini tidaklah mudah.

Dokter spesialis lambung
Mengenal dokter spesialis lambung

Di Indonesia, langkah pertama untuk menjadi dokter adalah menyelesaikan program sarjana di jurusan kedokteran selama sekitar 4 tahun, lalu melanjutkan ke tahap pendidikan profesi (co-ass/koas) selama 2 tahun. Setelah selesai masa koas, seorang dokter akan memiliki gelar "dr." dan masih harus menyelesaikan masa internship (magang) selama 1 tahun, dengan rincian 6 bulan di rumah sakit serta 6 bulan di puskesmas atau pelayanan kesehatan di masyarakat, sebelum bisa membuka praktik sebagai dokter umum dengan Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). 

Lebih lanjut, seorang dokter perlu menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), atau disebut juga masa residen, untuk mengambil bidang spesialisasi. Sebelum menjadi dokter spesialis gastroenterologi, dokter umum biasanya akan menjalani masa residen selama 4 tahun di bidang spesialis penyakit dalam (Sp.PD). Kemudian, mereka masih perlu menjalani pendidikan subspesialis selama 2-3 tahun di bidang gastroenterologi (Sp.PD.KGEH). Secara keseluruhan, masa pendidikan dan pelatihan untuk menjadi seorang dokter spesialis gastroenterologi biasanya membutuhkan waktu sekitar 14 tahun.

Cakupan Tugas

Sistem pencernaan yang kompleks pada manusia tidak pernah terhindar dari gangguan dan penyakit. Dokter spesialis gastroenterologi memiliki keahlian khusus dalam menangani berbagai gangguan pada sistem pencernaan ini. Cakupan tugas mereka adalah mendiagnosis kondisi sistem pencernaan bagian atas maupun bawah, merawat, mengobati penyakit yang menyerangnya. Termasuk berbagai penyakit yang sering terjadi di lambung, beberapa masalah saluran pencernaan yang dapat dokter spesialis gastroenterologi tangani, meliputi:

  • Asam lambung (GERD)
  • Tukak lambung (peptic ulcers)
  • Radang lambung (gastritis)
  • Batu empedu
  • Batu saluran empedu
  • Radang kantong empedu (kolesistitis)
  • Tumor dan kanker usus besar
  • Polip usus (pertumbuhan benjolan pada lapisan dalam dinding usus)
  • Radang usus (inflammatory bowel disease/IBD)
  • Sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome/IBS)
  • Bau mulut tidak sedap (halitosis)
  • Hernia (turun berok)
  • Wasir (ambeien)
  • Fisura Ani 
  • Fistula Ani
  • Abses Anus

Selain daftar di atas, dokter spesialis gastroenterologi yang mengambil sub-spesialisasi di bidang hepatologi, juga memiliki keahlian untuk menangani berbagai masalah organ hati dan pankreas. Gangguan atau kelainan tersebut meliputi pankreatitis (radang pankreas), kista pankreas, sirosis hati, perlemakan hati, kanker hati, hepatitis (peradangan pada organ hati), dan seterusnya. Dalam menangani penyakit pasien, dokter spesialis gastroenterologi juga bisa berkolaborasi dengan dokter spesialis lain, seperti dokter spesialis jantung (untuk masalah terkait jantung) atau dokter spesialis onkologi (untuk mengatasi kanker), jika dibutuhkan. 

Dokter spesialis gastroenterologi mampu mendiagnosis berbagai penyakit pencernaan menggunakan salah satu atau kombinasi dari metode diagnostik berikut ini:

  • Endoskopi: istilah umum terkait berbagai prosedur pemeriksaan yang memanfaatkan alat diagnostik berupa selang kecil lentur yang dilengkapi kamera dan lampu untuk melihat kondisi saluran pencernaan, termasuk keadaan lambung. 
  • Kolonoskopi: salah satu cabang dari endoskopi yang area pemeriksaannya mencakup kondisi usus besar dan rektum (dubur). Kolonoskopi dilakukan menggunakan alat kolonoskop, sebuah selang lentur yang panjang dan berkamera, yang dimasukkan ke dalam usus melalui anus.
  • Gastroskopi: yang dikenal juga sebagai Oesophago-Gastro-Duodenoscopy (OGD), atau endoskopi saluran pencernaan atas, dipakai untuk memeriksa kondisi esofagus (kerongkongan), lambung, dan usus halus (duodenum).
  • Biopsi: prosedur pengambilan jaringan atau sel dari bagian tubuh yang terkena penyakit untuk pemeriksaan lanjutan. Biopsi biasanya digunakan untuk mendiagnosis kanker, mengidentifikasi kelainan, atau menentukan penyebab pertumbuhan polip/benjolan.
  • Polipektomi: prosedur bedah untuk mengangkat polip yang tumbuh di lapisan dinding usus besar (atau bagian tubuh lain), menggunakan alat kolonoskop atau histeroskop.

Di samping itu, sejumlah tes pencitraan biasanya juga dilakukan untuk memperjelas kondisi pasien. Tes pencitraan tersebut meliputi rontgen perut, USG (ultrasonografi) perut, CT scan, dan MRI scan.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter Spesialis Lambung?

Kapan harus memeriksakan diri ke dokter spesialis lambung
Periksakan diri ke dokter spesialis lambung

Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter umum atau langsung menemui dokter spesialis lambung jika mengalami beberapa gejala umum yang terkait dengan gangguan sistem pencernaan, seperti:

  • Susah menelan
  • Sakit perut
  • Perut terasa mulas
  • Perut kembung atau terasa penuh gas
  • Mual-mual
  • Sering muntah
  • Asam lambung naik
  • Diare kronis atau parah
  • Sembelit (konstipasi)
  • Peningkatan atau penurunan berat badan tanpa sebab
  • Pendarahan pada dubur
  • BAB berdarah

Itulah pengertian dan tugas dari seorang dokter spesialis lambung atau gastroenterologi secara garis besar. Perlu diingat bahwa Anda tidak sendirian saat mengalami gangguan kesehatan pada sistem pencernaan. Serahkan masalah tersebut pada dokter spesialis lambung berpengalaman di tempat Anda. Selain itu, jika Anda membutuhkan perawatan ekstensif untuk menjaga kesehatan lambung, Anda juga bisa pergi ke Alpine Surgical Practice Clinic, sebuah klinik di Singapura yang fokus menangani masalah lambung dan melakukan bedah umum.