Kata Baku Asyik atau Asik Mana yang Benar?
Kata Baku Asyik atau Asik |
KakaKiky - Pernahkah kamu bingung saat ingin menulis kata "asyik" atau "asik"? Keduanya sering sekali muncul, baik dalam percakapan sehari-hari, media sosial, hingga tulisan formal. Namun, mana sih yang sebenarnya benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar?
{getToc} $title={Daftar Isi}
Jawaban singkatnya adalah: asyik.
Ya, kata yang baku dan tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah asyik.
Meskipun dalam keseharian kata
"asik" jauh lebih sering digunakan, terutama di lingkungan yang
santai, penulisan yang tepat menurut aturan kebahasaan, seperti Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), tetaplah "asyik". Ini bukan sekadar
masalah ejaan, tapi juga tentang konsistensi dan penggunaan bahasa Indonesia
yang benar.
Kenapa "Asyik" Adalah Kata Baku?
Ketika kita berbicara tentang kata baku,
kita merujuk pada kata yang ejaannya sudah resmi dan diterima secara umum.
Sumber utama untuk menentukan kata baku dalam bahasa Indonesia adalah KBBI.
Jika kita coba mencari kata "asik" di KBBI, hasilnya akan mengarahkan
kita langsung pada kata "asyik". Ini menjadi bukti kuat bahwa
"asik" bukanlah entri kata baku, melainkan variasi tidak baku yang
muncul karena kebiasaan.
Kata baku asyik punya makna yang luas. Menurut KBBI,
kata ini bisa berarti:
- Dalam keadaan sibuk (melakukan sesuatu dengan gemar).
- Sangat terikat hatinya; penuh perhatian.
- Senang atau enak.
- Terlalu cinta atau berahi.
Dari keempat makna ini, penggunaan
"asyik" dalam arti "senang" atau "menyenangkan"
adalah yang paling umum di masyarakat. Contohnya, "filmnya asyik
sekali" atau "obrolan kita malam ini asyik banget".
Asyik atau Asik: Perbedaan Penggunaan dalam Kalimat
Seorang wanita asyik menari |
Meskipun secara aturan hanya
"asyik" yang benar, kenyataannya kata "asik" tetap
bertebaran, terutama di ranah digital dan percakapan nonformal. Memahami
perbedaan penggunaannya bisa membantu kita memilih konteks yang tepat.
1. Penggunaan Asyik dalam Kalimat (Formal dan Informal)
Sebagai kata baku, penggunaan asyik
dalam kalimat sangat fleksibel. Kata ini bisa dipakai dalam tulisan formal,
semi-formal, maupun informal.
Contoh Kalimat Formal/Semi-formal:
- Para peneliti terlihat asyik mengamati data di laboratorium.
- Pertunjukan teater semalam begitu mengasyikkan hingga penonton lupa waktu.
- Diskusi tim berjalan dengan asyik dan produktif.
Contoh Kalimat Informal/Sehari-hari:
- Main game bareng teman-teman tadi sore asyik banget, sampai lupa makan.
- "Kamu lagi asyik baca buku apa?"
- “Suasana kafe ini asyik dan nyaman, cocok buat ngerjain tugas.”
2. Penggunaan Asik dalam Kalimat (Nonformal)
Sebaliknya, penggunaan asik dalam
kalimat hanya cocok untuk konteks yang sangat santai atau nonformal,
seperti chat pribadi, status media sosial, atau percakapan sehari-hari.
Menggunakan kata ini dalam tulisan resmi, laporan, atau artikel ilmiah akan
dianggap tidak profesional.
Contoh Kalimat Nonformal:
- "Lagi ngapain? Asik banget kayaknya."
- "Liburan ke pantai kemarin asik banget!"
- "Ngobrol sama dia selalu asik dan nyambung."
Penting untuk diingat, penggunaan
"asik" lebih sering dipengaruhi oleh lafal dan kebiasaan. Secara
fonetis, pengucapan "sy" terkadang terdengar seperti "s"
dalam percakapan cepat, sehingga memicu penulisan "asik".
Aturan Penulisan "Asyik" Sesuai PUEBI dan KBBI
Sebagai panduan ejaan, PUEBI menegaskan
bahwa gabungan konsonan /sy/ harus ditulis dengan huruf sy. Ini berlaku
untuk banyak kata serapan dari bahasa Arab atau bahasa lain yang memiliki fonem
serupa, seperti kata "syarat", "masyarakat",
"syukur", dan "syariah". Ejaan ini bertujuan untuk
membedakan bunyi /s/ (seperti pada "suka") dengan bunyi /sy/ (seperti
pada "asyik").
Jadi, aturan penulisan asyik
sesuai PUEBI adalah dengan menggunakan gabungan huruf 's' dan 'y'. Penulisan
ini tidak hanya berlaku untuk kata dasar, tapi juga untuk kata turunannya.
Kata turunan dari "asyik":
- mengasyikkan (bukan mengasikan)
- keasyikan (bukan keasikan)
- mengasyiki (bukan mengasiki)
Mematuhi aturan ini adalah bagian dari
upaya kita untuk melestarikan dan menggunakan bahasa Indonesia dengan benar.
Tips untuk Mengingat dan Membiasakan Penulisan “Asyik”
Mungkin bagi sebagian orang, mengubah
kebiasaan dari "asik" menjadi "asyik" itu sulit. Tapi, ada
beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan:
- Hubungkan dengan kata lain: Ingat-ingat kata lain yang juga
menggunakan "sy" dan sering kamu gunakan, seperti "syukur",
"syarat", atau "masyarakat". Dengan begitu, kamu bisa
mengasosiasikannya.
- Sadar saat mengetik: Saat mengetik "asik", coba
perlambat sejenak dan tambahkan huruf 'y'. Ini akan menjadi latihan kecil yang
lama-lama akan jadi kebiasaan.
- Manfaatkan fitur koreksi otomatis: Di banyak aplikasi chat atau pengolah
kata, fitur ini bisa membantu mengoreksi penulisanmu secara otomatis.
Membiasakan diri dengan penulisan yang
benar tidak hanya membuat tulisanmu terlihat lebih profesional, tetapi juga
menunjukkan penghargaan terhadap bahasa nasional kita.
Pertanyaan Umum Seputar "Asyik" dan "Asik" (FAQ)
1. Apakah penggunaan asik di media sosial dan chat salah?
Tidak sepenuhnya salah, tapi tidak baku.
Penggunaan "asik" di media sosial atau chat adalah hal yang lumrah
dan bisa diterima karena konteksnya yang nonformal. Namun, untuk tulisan yang
lebih serius, seperti esai atau artikel blog, sebaiknya gunakan asyik.
2. Apa arti dari sok asik? Apakah asik di sini merujuk pada asyik?
Ya. Frasa "sok asik" artinya
seseorang yang berusaha terlihat ramah atau menyenangkan padahal sebenarnya
tidak tulus atau malah canggung. Dalam frasa ini, kata "asik"
digunakan sebagai varian tidak baku dari "asyik".
3. Bagaimana cara mengetahui kata baku dan tidak baku selain dari KBBI?
Cara terbaik adalah dengan selalu
merujuk pada KBBI daring (online) atau kamus baku lainnya. Jika kamu ragu,
ketik saja kata yang kamu curigai di kolom pencarian KBBI. Fitur koreksi
otomatis di situs KBBI akan membantu mengarahkanmu ke kata baku yang tepat.
Kesimpulan
Pada akhirnya, jawaban dari pertanyaan asyik
atau asik mana yang benar adalah asyik. Kata ini adalah satu-satunya
ejaan yang diakui sebagai kata baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
dan sesuai dengan aturan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Meskipun "asik" sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari bahasa gaul dan percakapan sehari-hari, penting bagi kita untuk tetap membedakan antara bahasa lisan yang santai dan bahasa tulis yang memerlukan ketepatan. Dengan membiasakan diri menggunakan "asyik", kita turut berkontribusi dalam menjaga keutuhan dan keindahan bahasa Indonesia. Jadi, mulai sekarang, mari biasakan menulis "asyik", bukan "asik".