Kata Baku Atlet atau Atlit Mana yang Benar?
KakaKiky - Di tengah euforia kompetisi olahraga, kata atlet dan atlit sering kali kita dengar dan baca. Keduanya merujuk pada individu yang berpartisipasi dalam olahraga, namun penulisan mereka berbeda. Hal ini sering menimbulkan kebingungan, terutama saat ingin menulis secara resmi. Jadi, mana sih yang benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia?
{getToc} $title={Daftar Isi}
Jawaban singkatnya adalah: atlet. Ya,
kata yang baku dan tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah atlet.
Meskipun dalam percakapan sehari-hari
dan penulisan informal kata "atlit" sering digunakan, penulisan yang
tepat menurut aturan kebahasaan, seperti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI), tetaplah "atlet". Ini bukan sekadar masalah ejaan, tapi juga
tentang konsistensi dan penggunaan bahasa Indonesia yang benar.
Mengapa "Atlet" Adalah Kata Baku?
Ketika kita berbicara tentang kata baku,
kita merujuk pada kata yang ejaannya sudah resmi dan diterima secara umum.
Sumber utama untuk menentukan kata baku dalam bahasa Indonesia adalah KBBI.
Jika kita coba mencari kata "atlit" di KBBI, hasilnya akan
mengarahkan kita langsung pada kata "atlet". Ini menjadi bukti kuat
bahwa "atlit" bukanlah entri kata baku, melainkan variasi tidak baku
yang muncul karena kebiasaan.
Kata baku atlet berasal dari kata
serapan bahasa Inggris, athlete. Aturan penyerapan kata asing dalam
bahasa Indonesia biasanya berusaha menyesuaikan ejaan agar sesuai dengan cara
pengucapan dan penulisan dalam bahasa Indonesia. Dalam kasus ini, gabungan
huruf "th" pada athlete diserap menjadi "t" tunggal,
dan penempatan huruf "e" dan "l" disesuaikan.
Beberapa contoh lain penyerapan kata
dari bahasa Inggris:
- internet → internet (bukan internit)
- komputer → komputer (bukan computr)
- aktris → aktris (bukan actress)
Dari sini, kita bisa melihat bahwa
proses penyerapan kata "athlete" menjadi atlet sudah sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia.
Atlet atau Atlit: Perbedaan Penggunaan dalam Kalimat
Meskipun secara aturan hanya
"atlet" yang benar, kenyataannya kata "atlit" tetap
bertebaran, terutama di ranah digital dan percakapan nonformal. Memahami
perbedaan penggunaannya bisa membantu kita memilih konteks yang tepat.
Penggunaan Atlet dalam Kalimat (Formal dan Informal)
Sebagai kata baku, penggunaan atlet
dalam kalimat sangat fleksibel. Kata ini bisa dipakai dalam tulisan formal,
semi-formal, maupun informal.
Contoh Kalimat Formal/Semi-formal:
- Para atlet dari berbagai negara bersaing di Olimpiade.
- Indonesia mengirimkan atlet terbaiknya untuk SEA Games.
- Seorang atlet profesional harus menjaga kedisiplinan dan pola makan.
Contoh Kalimat Informal/Sehari-hari:
- "Idolaku itu atlet bulu tangkis yang jago banget."
- "Lagi nonton pertandingan para atlet dari Indonesia."
- “Dia punya semangat juang kayak atlet.”
Penggunaan Atlit dalam Kalimat (Nonformal)
Sebaliknya, penggunaan atlit dalam
kalimat hanya cocok untuk konteks yang sangat santai atau nonformal, seperti
chat pribadi, status media sosial, atau percakapan sehari-hari. Menggunakan
kata ini dalam tulisan resmi, laporan, atau artikel ilmiah akan dianggap tidak
profesional.
Contoh Kalimat Nonformal:
- "Wah, hebat banget, kayak atlit beneran!"
- "Para atlit di sini kelihatan capek banget."
Penting untuk diingat, penggunaan
"atlit" lebih sering dipengaruhi oleh lafal dan kebiasaan. Secara
fonetis, pengucapan "e" terkadang tidak terlalu jelas atau terdengar
seperti "i" dalam percakapan cepat, sehingga memicu penulisan
"atlit".
Aturan Penulisan "Atlet" Sesuai PUEBI dan KBBI
Sebagai panduan ejaan, PUEBI menegaskan
bahwa penulisan kata serapan harus disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia.
Dalam hal ini, aturan penulisan atlet sudah sesuai. Kata ini terdiri dari suku
kata "at-let," bukan "at-lit."
Mematuhi aturan ini adalah bagian dari
upaya kita untuk melestarikan dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Penulisan yang salah tidak hanya mengurangi kredibilitas tulisanmu,
tetapi juga bisa menimbulkan kebingungan.
Tips untuk Mengingat dan Membiasakan Penulisan “Atlet”
Mungkin bagi sebagian orang, mengubah
kebiasaan dari "atlit" menjadi "atlet" itu sulit. Tapi, ada
beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan:
- Ingat Pasangan Kata: Pasangkan kata "atlet" dengan kata-kata lain yang memiliki pola vokal yang sama, seperti "magnet", "etika", atau "tablet".
- Manfaatkan KBBI Daring: Setiap kali ragu, langsung cek di KBBI daring. Fitur ini sangat membantu dan cepat.
- Latihan Menulis: Cobalah menulis beberapa kalimat dengan menggunakan kata "atlet" secara sadar. Latihan ini akan membuat otakmu terbiasa dengan ejaan yang benar.
Membiasakan diri dengan penulisan yang
benar tidak hanya membuat tulisanmu terlihat lebih profesional, tetapi juga
menunjukkan penghargaan terhadap bahasa nasional kita.
Pertanyaan Umum Seputar "Atlet" dan "Atlit" (FAQ)
1. Apakah penggunaan atlit di media sosial dan chat salah?
Tidak sepenuhnya salah, tapi tidak baku.
Penggunaan atlit di media sosial atau chat adalah hal yang lumrah
dan bisa diterima karena konteksnya yang nonformal. Namun, untuk tulisan yang
lebih serius, seperti esai atau artikel blog, sebaiknya gunakan atlet.
2. Kenapa banyak orang masih menggunakan atlit?
Banyak orang masih menggunakan atlit karena pengaruh kebiasaan dan cara pengucapan yang sering
kali menyamarkan bunyi vokal e menjadi i. Hal ini juga
disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan aturan penulisan baku.
3. Apakah kata turunan dari atlet juga tidak menggunakan i?
Ya, benar. Kata turunan dari atlet tetap
menggunakan e, misalnya keatletan (bukan keatlitian). Ini
menunjukkan konsistensi dalam penulisan kata baku.
Kesimpulan
Pada akhirnya, dari perdebatan atlet
atau atlit, jawaban yang tepat adalah atlet. Kata ini adalah satu-satunya ejaan
yang diakui sebagai kata baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan
sesuai dengan aturan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Memahami aturan penyerapan kata asing adalah kunci untuk menguasai bahasa Indonesia dengan lebih baik. Meskipun bahasa terus berkembang, terutama di era digital, menggunakan kata-kata baku tetaplah penting, khususnya dalam komunikasi tertulis yang profesional dan formal. Jadi, mulai sekarang, biasakanlah untuk menulis atlet sebagai bentuk penguasaanmu terhadap bahasa nasional.