Kata Baku Masjid Atau Mesjid Mana yang Benar?
KakaKiky - Pernahkah kamu ragu saat menulis nama tempat ibadah umat Islam? Apakah yang benar itu masjid atau mesjid? Pertanyaan ini sering muncul karena kedua kata tersebut sama-sama populer digunakan di masyarakat, baik dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan.
{getToc} $title={Daftar Isi}
Jawaban singkatnya, penulisan yang benar
dan baku sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah masjid. Kata
ini sudah terdaftar sebagai kata baku, sedangkan mesjid tidak. Memilih
ejaan yang tepat sangat penting, terutama saat kamu menulis dokumen formal,
karya ilmiah, atau bahkan sekadar postingan yang ingin terlihat profesional.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa
masjid adalah pilihan yang tepat, bagaimana kaidah penulisan kata
serapan diterapkan, dan mengapa kata mesjid tetap sering digunakan.
Dengan memahami alasannya, kamu tidak akan bingung lagi dan bisa menggunakan
Bahasa Indonesia dengan lebih baik.
Mengapa Penulisan "Masjid" yang Baku dan Sesuai PUEBI?
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI), penulisan kata serapan dari bahasa asing perlu mengikuti
aturan tertentu. Kata masjid diserap dari bahasa Arab, masjid (Ù…َسْجِد).
Dalam proses penyerapan ini, huruf vokal dalam bahasa Arab (fathah, kasrah,
dhommah) disesuaikan dengan huruf vokal dalam Bahasa Indonesia (a, i, u, e, o).
Huruf 'a' pada kata masjid
(mas-jid) merupakan representasi yang paling tepat dari bunyi 'a' pada kata
aslinya. Proses ini tidak hanya berlaku untuk kata masjid, tetapi juga
untuk banyak kata serapan lain dari bahasa Arab, misalnya:
- kitab menjadi kitab
- hakim menjadi hakim
- zakat menjadi zakat
Semua kata-kata ini mempertahankan vokal
aslinya saat diserap. Meskipun ada variasi dialek dalam pengucapan, kaidah
penulisan yang baku tetaplah satu.
Kata Baku Masjid vs Kata Baku Mesjid
Penulisan masjid adalah kata baku
yang seharusnya digunakan dalam semua konteks formal, seperti penulisan berita,
buku, laporan, atau pengumuman resmi. Penggunaan kata baku ini menjaga standar
dan keseragaman dalam bahasa.
Sebaliknya, mesjid adalah bentuk
tidak baku yang sering muncul karena beberapa alasan. Mungkin karena kebiasaan
pengucapan di beberapa daerah atau sekadar kesalahan ketik. Meskipun maknanya
sama, penggunaan kata mesjid dalam tulisan formal sebaiknya dihindari
untuk menjaga kredibilitas.
Penggunaan Kata Masjid dalam Kalimat yang Benar
Untuk membantu kamu memahami cara
menggunakan kata ini dengan benar, berikut adalah beberapa penggunaan masjid
dalam kalimat yang tepat:
- "Kami melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya." (Benar)
- "Acara pengajian rutin diadakan di masjid setiap hari Rabu." (Benar)
- "Pemerintah akan merenovasi beberapa masjid bersejarah di kota ini." (Benar)
Sekarang, mari kita lihat contoh yang
menggunakan kata yang tidak baku:
- "Mereka menuju mesjid untuk salat." (Tidak baku, seharusnya: "Mereka menuju masjid untuk salat.")
- "Pengumuman itu ditempel di papan pengumuman mesjid." (Tidak baku, seharusnya: "Pengumuman itu ditempel di papan pengumuman masjid.")
Dari contoh-contoh tersebut, kita bisa
lihat bahwa penggunaan masjid dalam kalimat yang baku akan membuat
tulisan kita lebih rapi dan profesional.
Kenapa Banyak Orang Masih Menggunakan "Mesjid"?
Meskipun sudah jelas masjid
adalah kata baku, masih banyak orang yang menggunakan mesjid. Ada
beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya:
- Pengaruh Dialek dan Kebiasaan: Di beberapa daerah di Indonesia, kata masjid
memang lebih sering diucapkan dengan vokal 'e', yaitu "mesjid".
Kebiasaan pengucapan ini sering terbawa hingga ke dalam tulisan.
- Kurangnya Kesadaran: Tidak semua orang menyadari bahwa ada
perbedaan antara kata baku dan tidak baku untuk kata ini. Selama maknanya
dipahami, mereka mungkin tidak terlalu peduli dengan ejaannya.
- Kesalahan Dulu yang Berlanjut: Di masa lalu, mungkin belum ada
standarisasi ejaan yang kuat, sehingga penulisan mesjid lebih umum.
Kebiasaan ini kemudian berlanjut hingga sekarang.
Mengetahui alasan ini penting, karena
kita bisa lebih memahami mengapa perbedaan ini ada dan kemudian memilih untuk
menggunakan yang benar.
Cara Mudah Mengingat Aturan Penulisan Masjid
Agar kamu tidak bingung lagi antara masjid
atau mesjid, coba ikuti tips sederhana ini:
- Ingat Asal Kata: Ingat bahwa kata masjid berasal
dari bahasa Arab dengan vokal 'a'. Penulisan ini adalah bentuk yang paling
akurat.
- Konsultasi KBBI: Saat ragu, jangan malas untuk mengecek
KBBI daring. Ini adalah sumber paling valid untuk memastikan penulisan yang
benar.
- Latihan Menulis: Biasakan diri untuk selalu menulis masjid
dalam setiap kesempatan. Semakin sering kamu menulisnya dengan benar, semakin
mudah kamu mengingatnya.
FAQ (Tanya Jawab Seputar Penulisan Kata Masjid)
1. Apakah ada perbedaan makna antara masjid dan mesjid?
Tidak ada perbedaan makna sama sekali.
Keduanya merujuk pada tempat ibadah umat Islam. Perbedaannya hanya pada
kebakuan ejaan; masjid adalah kata baku yang tercantum dalam KBBI,
sedangkan mesjid adalah bentuk tidak baku.
2. Mengapa kata "mesjid" masih sering digunakan di masyarakat?
Penggunaan kata mesjid sering
terjadi karena kebiasaan pengucapan di beberapa daerah yang menggunakan vokal
'e'. Selain itu, kurangnya kesadaran akan kaidah ejaan baku juga menjadi faktor
utama.
3. Kapan saya harus menggunakan "masjid"?
Kamu harus selalu menggunakan masjid
dalam setiap tulisan, baik formal maupun informal, untuk membiasakan diri
dengan ejaan yang benar. Penggunaan ini sangat penting dalam dokumen resmi,
laporan, karya tulis, dan komunikasi tertulis lainnya.
Kesimpulan
Jadi, pertanyaan masjid atau mesjid
mana yang benar sudah terjawab. Penulisan yang baku dan sesuai aturan Bahasa
Indonesia adalah masjid. Kata ini adalah bentuk serapan yang paling
tepat dari bahasa aslinya. Meskipun kata mesjid umum digunakan,
sebaiknya kita hindari, terutama dalam tulisan yang formal.
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar adalah salah satu cara kita menunjukkan kepedulian terhadap kekayaan
bahasa nasional. Dengan membiasakan diri menulis masjid, kita turut
serta dalam melestarikan ejaan yang baku. Yuk, mulai sekarang, kita sama-sama
perbaiki kebiasaan menulis dan gunakan masjid dalam setiap kesempatan!