Kata Baku Balsam atau Balsem Mana yang Benar?

Kata Baku Balsam atau Balsem
Kata Baku Balsam atau Balsem

KakaKiky - Pernahkah kamu bingung saat ingin menulis nama salep yang biasa digunakan untuk meredakan nyeri otot atau melegakan pernapasan? Apakah kamu harus menulisnya balsam atau balsem? Pertanyaan ini mungkin terdengar sepele, tapi ternyata sering sekali memicu keraguan. Mana ejaan yang benar menurut kaidah bahasa Indonesia, terutama dalam ranah akademik atau penulisan profesional?

{getToc} $title={Daftar Isi}

Jangan khawatir, di artikel ini kita akan mengupas tuntas mana yang benar antara balsam atau balsem sesuai dengan aturan bahasa Indonesia. Kita akan merujuk pada sumber paling tepercaya, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Jadi, mari kita selesaikan perdebatan ini sekali untuk selamanya.

Mengapa Terjadi Kebingungan?

Sebelum kita masuk ke inti jawabannya, mari kita pahami dulu mengapa dua kata ini, balsam atau balsem, sering tertukar. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada kata ini saja, lho. Banyak kata dalam bahasa Indonesia, khususnya yang diserap dari bahasa asing, mengalami penyesuaian ejaan yang terkadang berbeda dari pengucapannya sehari-hari.

Dalam kasus balsam atau balsem, pengucapan kata ini di telinga orang Indonesia seringkali terdengar seperti 'balsam' (dengan bunyi 'a' yang pendek) atau bahkan 'bal-sem' (dengan bunyi 'e'). Namun, pengaruh dari bahasa Inggris, di mana kata aslinya adalah balm, juga turut andil. Di sisi lain, beberapa merek produk populer menggunakan ejaan yang berbeda-beda, ada yang menggunakan 'balsem' dan ada juga yang menggunakan 'balsam', membuat masyarakat semakin bingung.

Kata Baku Balsam atau Balsem?

Ilustrasi seseorang mengoleskan balsam ke kaki
Ilustrasi seseorang mengoleskan balsam ke kaki

Jawabannya sudah jelas dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi terbaru, kata yang baku dan benar adalah balsam.

Itu artinya, jika kamu ingin menulis secara resmi, di karya ilmiah, atau dalam dokumen formal, kata baku balsam adalah pilihan yang harus digunakan. KBBI mencatat bahwa balsam adalah nomina (kata benda) yang berarti "zat kental berbau harum, terbuat dari damar yang mengandung minyak atsiri, biasanya digunakan sebagai obat atau wangi-wangian."

Sebaliknya, kata balsem tidak terdaftar dalam KBBI. Ini menandakan bahwa balsem dianggap sebagai kata tidak baku atau varian ejaan yang umum digunakan di masyarakat, tetapi tidak diakui secara resmi oleh lembaga bahasa.

Ejaan Balsam atau Balsem Sesuai PUEBI

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) juga mendukung penggunaan kata balsam. PUEBI mengatur bagaimana kata-kata serapan dari bahasa asing disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam banyak kasus, penyerapan kata dari bahasa Inggris yang memiliki bunyi 'a' seperti pada kata balm memang diserap menjadi 'a' dalam bahasa Indonesia.

Penggunaan vokal 'e' pada kata 'balsem' kemungkinan besar adalah adaptasi dari pengucapan yang lebih umum di masyarakat, mirip dengan kata lain seperti 'napas' yang sering diucapkan 'napas'. Namun, secara kaidah resmi, penulisan yang benar adalah dengan vokal 'a'.

Penggunaan Balsam dalam Kalimat

Agar lebih jelas, mari kita lihat beberapa contoh penggunaan balsam dalam kalimat yang benar. Ini akan membantu kamu memahami bagaimana menempatkan kata ini dalam konteks yang tepat.

  • Setelah berolahraga, ibu mengoleskan balsam di kakinya yang pegal.
  • Paman membeli beberapa botol balsam untuk persediaan di rumah.
  • Aroma balsam kayu putih sangat menenangkan saat hidung tersumbat.
  • Produk-produk kecantikan modern juga banyak yang menggunakan balsam untuk melembapkan bibir.
  • Toko obat itu menjual berbagai jenis balsam pereda nyeri.

Dengan melihat contoh-contoh di atas, kamu bisa langsung melihat bahwa kata balsam lebih tepat dan profesional. Ini adalah cara yang benar jika kamu ingin menulis secara resmi.

Mengapa Masih Banyak yang Menggunakan Balsem?

Pertanyaan ini sering muncul. Banyak faktor yang memengaruhi, termasuk kebiasaan turun-temurun, iklan produk, dan pengucapan sehari-hari. Jika kamu perhatikan, beberapa merek produk bahkan secara resmi menggunakan ejaan 'balsem' pada kemasan mereka. Hal ini bukan berarti mereka salah, tetapi lebih karena mereka menargetkan pasar yang lebih luas dan menggunakan ejaan yang lebih akrab di telinga masyarakat. Namun, dalam konteks penulisan yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia, kata baku balsam adalah satu-satunya pilihan yang benar.

Kesimpulan: Mana yang Harus Kamu Gunakan?

Jadi, setelah membaca semua penjelasan di atas, kamu sudah tahu jawabannya. Untuk penulisan yang formal, resmi, dan sesuai dengan aturan bahasa, selalu gunakan kata balsam. Ini adalah kata baku balsam yang diakui oleh KBBI dan PUEBI.

Meskipun dalam percakapan sehari-hari atau penulisan yang sangat santai kamu mungkin masih menemukan kata balsem, penting untuk membedakan antara bahasa lisan dan tulisan yang profesional. Jika kamu ingin tulisanmu terlihat kredibel dan terpercaya, pastikan kamu menggunakan ejaan yang benar.