Kata Baku Detail atau Detil Mana yang Benar?

Detail atau detil mana yang benar
Detail atau detil mana yang benar

KakaKiky - Dalam dunia tulis-menulis, keakuratan adalah segalanya. Salah satu kata yang seringkali membuat kita ragu adalah ketika harus menuliskan kata 'rincian' atau 'perincian', yaitu: detail atau detil?

Mungkin kamu sering melihat kedua bentuk kata ini digunakan di media sosial, surat kabar, atau bahkan dokumen resmi. Kata detil terasa lebih ringkas dan sering diucapkan, namun apakah bentuk tersebut sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku?

Memilih penulisan yang benar bukan hanya soal estetika, tapi juga soal profesionalitas. Kesalahan dalam ejaan baku bisa mengurangi kredibilitas tulisan kamu. Pada artikel ini, saya akan membahas tuntas status baku dari detail atau detil berdasarkan rujukan utama kita: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang kini berganti nama menjadi PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

Detail atau Detil: Kata Mana yang Baku Menurut KBBI?

Mari kita langsung menuju ke sumber utama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi terbaru, kamu hanya akan menemukan satu bentuk kata yang diakui sebagai kata baku, yaitu: detail.

Kata detail memiliki makna:

  • Nomina (Kata Benda): Bagian yang kecil-kecil (yang sangat penting). Contoh: Mereka membahas detail perjanjian itu.
  • Adjektiva (Kata Sifat): Sifat yang memperhatikan seluk-beluk. Contoh: Dia adalah orang yang sangat detail dalam bekerja.

Lalu, bagaimana dengan kata detil? Jika kamu mencari kata detil di KBBI, kamu akan diarahkan ke kata detail, dan kata detil akan ditandai sebagai bentuk tidak baku.

Kesimpulan singkat: Penulisan yang benar dan baku sesuai aturan bahasa Indonesia adalah detail. Kata detil harus kamu hindari dalam tulisan formal, resmi, dan profesional.

Prinsip Penyerapan Kata Asing: Mengapa Detail yang Dipilih?

Untuk memahami mengapa detail menjadi pilihan baku, kita perlu melihat asal usul kata ini. Kata detail adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu detail.

Kaidah Penyerapan Vokal Rangkap (Diftong)

Dalam kaidah pembentukan kata serapan bahasa Indonesia, penyerapan bunyi asing harus disesuaikan dengan sistem fonologi (bunyi) dan ortografi (ejaan) bahasa Indonesia.

Dalam kata Inggris detail, terdapat bunyi vokal rangkap 'ei' yang oleh linguis disebut diftong. Dalam bahasa Inggris, diftong 'ei' ini dilafalkan mendekati bunyi 'i' atau 'ei'.

Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI/EYD), diftong 'ei' dari bahasa asing biasanya diserap menjadi 'ai' atau 'e', namun untuk kata detail, bentuk ejaan yang disahkan adalah detail untuk mempertahankan kemiripan dengan ejaan aslinya sekaligus memudahkan pelafalan oleh penutur Indonesia.

Jika kata ini diserap menjadi detil (dengan 'i'), penyerapan ini dianggap kurang tepat karena bunyi vokal 'e' dan 'i' terpisah, bukan diftong.

Contoh Kata Serapan Lain yang Mirip

Fenomena serupa juga terjadi pada kata serapan lainnya. Penulisan baku cenderung mempertahankan urutan huruf aslinya atau menggunakan penyesuaian yang sudah disepakati oleh Badan Bahasa.

  • Sistem (Baku) bukan sistim (Tidak Baku)
  • Aktif (Baku) bukan aktip (Tidak Baku)
  • Frekuensi (Baku) bukan frekwensi (Tidak Baku)

Sama seperti contoh di atas, meskipun detil sering diucapkan, detail adalah bentuk tertulis yang diakui dan wajib kamu gunakan.

Mengapa Kata Detil Sering Digunakan?

Jika detail adalah kata baku, mengapa banyak orang, termasuk penulis dan jurnalis, masih sering menggunakan detil? Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya:

Pengaruh Pelafalan (Aspek Fonologis)

Masyarakat Indonesia, terutama dalam percakapan sehari-hari, cenderung melafalkan kata detail dengan bunyi yang lebih mirip detil atau bahkan detel. Bentuk detil terasa lebih alami dan ringkas di lidah.

Karena seringnya diucapkan seperti itu, banyak orang yang secara otomatis menulisnya sesuai dengan apa yang mereka dengar (detil) tanpa merujuk pada kaidah ejaan yang berlaku.

Kurangnya Sosialisasi Ejaan Baku

Meskipun KBBI adalah acuan, tidak semua orang rutin memeriksanya. Kesalahan ejaan ini menyebar luas di internet dan media cetak, membuat masyarakat menganggap bahwa kedua bentuk tersebut sama-sama benar. Padahal, hanya detail yang diakui.

Penerapan Kata Detail dalam Konteks Kalimat

Sebagai penulis yang peduli dengan kualitas dan SEO, kamu harus konsisten menggunakan kata detail. Berikut adalah beberapa contoh penggunaannya yang benar:

  • Benar: Kami membutuhkan detail siswa untuk mengisi formulir beasiswa.
  • Salah: Kami membutuhkan detil siswa untuk mengisi formulir beasiswa.

  • Benar: Laporan tersebut harus mencantumkan detail teknis proyek yang sudah selesai.
  • Salah: Laporan tersebut harus mencantumkan detil teknis proyek yang sudah selesai.

Dengan menggunakan detail, tulisan kamu akan terlihat lebih kredibel dan kamu telah menerapkan kaidah bahasa Indonesia secara tepat.

Kesimpulan: Detail Adalah Kata yang Baku dan Benar

Setelah membedah aturan bahasa Indonesia, status baku kata serapan, dan rujukan KBBI, kamu kini tahu jawaban pasti antara detail atau detil.

Detail (dengan 'a') adalah satu-satunya bentuk yang baku dan wajib kamu gunakan dalam semua jenis tulisan, mulai dari laporan resmi, artikel blog, hingga tugas sekolah. Penulisan detil hanya akan menurunkan kualitas tulisan kamu.

Tingkatkan kemampuan menulismu dengan selalu merujuk pada KBBI. Dengan begitu, kamu tidak hanya menarik traffic organik dari Google, tetapi juga memberikan informasi yang akurat dan kredibel.

Sekarang giliran kamu! Mulai sekarang, periksa ulang semua tulisan kamu dan ganti kata detil menjadi detail. Jangan lupa share postingan ini agar teman-teman kamu juga teredukasi!