Penyakit Asam Lambung yang Dibiarkan Tanpa Penanganan Bisa Berakibat Fatal
Fatal jika asam lambung tidak segera ditangani |
KakaKiky - Penyakit asam lambung, atau juga dikenal dengan istilah GERD, merupakan kondisi abnormal di mana cairan asam dari dalam lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus). Ini adalah kondisi abnormal yang umumnya disebabkan karena melemahnya otot sfingter esofagus; yaitu otot melingkar yang berbentuk seperti katup di ujung batang esofagus dengan fungsi untuk mencegah isi lambung agar tidak kembali ke atas.
{getToc} $title={Daftar Isi}
Meskipun termasuk ke dalam jenis
penyakit yang bisa ditangani, tetapi jika dibiarkan saja, asam lambung bisa
semakin serius. Selain itu, komplikasi penyakit juga bisa terjadi jika asam
lambung tidak ditangani dengan tepat. Melalui ulasan ini, Anda bisa mempelajari
lebih lanjut terkait gejala penyakit asam lambung,
potensi komplikasi, prosedur diagnosis, dan langkah pengobatannya.
Gejala Penyakit Asam Lambung (GERD)
Gejala asam lambung |
Dalam kondisi normal, lambung orang dewasa dapat memproduksi sekitar 3 hingga 4 liter asam lambung setiap harinya. Cairan ini dipakai lambung untuk mencerna makanan. Tingkat keasaman (pH) pada cairan asam lambung ini juga terjaga di angka 1,5 hingga 3,5. Jika kadar asam lambung ini meningkat dan naik ke esofagus, GERD bisa terjadi. Beberapa gejala GERD yang perlu diwaspadai, meliputi:
- Mengalami nyeri ulu hati (heartburn), yaitu sensasi panas atau terbakar di bagian dada dan terkadang bisa terasa hingga leher atau tenggorokan, terutama setelah makan makanan pedas, tinggi lemak, atau makan dalam porsi besar. Kondisi ini juga sering menyebabkan gangguan tidur.
- Regurgitasi asam, yaitu naiknya isi lambung atau makanan yang tidak dicerna dengan sempurna kembali ke kerongkongan dan sampai masuk ke mulut.
- Bau mulut tidak sedap (halitosis) yang disebabkan oleh cairan asam.
- Sulit menelan (disfagia) atau merasa ada makanan yang tersangkut di kerongkongan. Beberapa orang juga merasakan sakit saat menelan.
- Suara serak (hoarseness) karena terjadi iritasi pada pita suara oleh asam lambung.
- Sakit tenggorokan karena adanya iritasi, terutama pada pagi hari.
- Mual dan muntah secara terus-menerus, meskipun tidak selalu otomatis terjadi.
- Masalah pada gigi karena asam lambung dapat mengikis enamel gigi, menjadikannya lebih sensitif dan rentan terhadap kerusakan.
- Mengalami beberapa gejala asma, seperti batuk kronis, mengi, dan sesak napas.
- Mengalami laringitis, atau radang pada laring (kotak suara) akibat iritasi cairan asam lambung.
- Terjadi pendarahan pada saluran cerna, yang bisa nampak pada feses yang berdarah atau berwarna hitam pekat.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa dari gejala di atas, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Diagnosis dini yang tepat dapat membantu Anda mencegah potensi komplikasi ke depannya.
Potensi Komplikasi Asam Lambung (GERD)
Diketahui bahwa penyakit asam lambung
yang dibiarkan tanpa diberikan penanganan, berpotensi menyebabkan komplikasi
penyakit lain yang serius dan berbahaya, di antaranya:
1. Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan pada
kerongkongan (esofagus). Penyebab utama dari esofagitis adalah GERD, di mana
cairan asam lambung yang naik ke atas mengiritasi lapisan dalam esofagus.
Selain itu, beberapa jenis makanan, seperti telur, kacang, atau hidangan laut,
yang bisa memicu alergi juga dapat menyebabkan radang esofagus. Obat-obatan
tertentu, seperti obat pereda nyeri (ibuprofen, naproxen, dan aspirin), obat
antibiotik (tetracycline dan doxycycline), atau obat sakit jantung (quinidine),
juga bisa memicu esofagitis.
2. Ulkus esofagus
Ulkus (tukak) esofagus adalah luka pada
dinding kerongkongan yang sering disebabkan oleh asam lambung yang naik (GERD),
sehingga melukai lapisan dalam esofagus, atau karena infeksi dari bakteri
Helicobacter pylori.
3. Striktur esofagus
Striktur esofagus adalah penyempitan
pipa kerongkongan karena adanya jaringan parut (plak) akibat sering mengalami
peradangan atau iritasi akibat GERD. Tumbuhnya tumor di lapisan dalam
kerongkongan juga bisa memicu striktur.
4. Barrett’s esophagus
Barrett’s esophagus adalah kerusakan pada lapisan esofagus karena paparan dari asam lambung. Meskipun belum diketahui secara pasti, tetapi penyebab Barrett’s esophagus sering dikaitkan dengan peradangan menerus pada kerongkongan karena GERD yang tidak kunjung ditangani dan berlangsung lama.
5. Kanker kerongkongan
Kanker kerongkongan (esophageal
cancer) adalah pertumbuhan sel tumor ganas di dalam esofagus. Kanker
esofagus bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu karsinoma sel skuamosa
(pertumbuhan sel kanker yang berasal dari sel-sel pipih yang melapisi bagian
dalam esofagus) dan adenokarsinoma (kanker yang berasal dari kelenjar yang
melapisi bagian dalam esofagus). Salah satu penyebab utama kanker kerongkongan,
terutama jenis adenokarsinoma, adalah GERD yang berkepanjangan, sehingga
mengakibatkan iritasi kronis akibat asam lambung yang naik.
6. Pneumonia aspirasi
Pneumonia aspirasi adalah jenis
peradangan pada paru-paru yang disebabkan karena masuknya benda asing selain
udara, seperti makanan padat, air, atau cairan asam lambung, ke dalam
paru-paru. Seiring waktu, penderita GERD dapat mengembangkan pneumonia aspirasi
secara tidak sadar, karena lemahnya otot sfingter esofagus bisa membuat asam
lambung yang naik, masuk ke batang tenggorokan dan menuju ke paru-paru.
Prosedur Diagnosis dan Pengobatan Asam Lambung
Prosedur diagnosis dan pengobatan asam lambung |
Kunci utama penanganan asam lambung adalah pada deteksi dan diagnosis dini pada penyakit ini. Penanganan asam lambung biasanya akan diserahkan ke dokter penyakit dalam atau kepada dokter spesialis gastroenterologi. Secara umum, sebelum mengobati penyakit asam lambung yang Anda alami, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, yang akan meliputi:
- Pemeriksaan riwayat kesehatan.
- Manometri esofagus, yaitu penilaian kekuatan kontraksi otot esofagus dan otot sfingter esofagus bagian bawah dengan memakai tekanan sensor yang ditanamkan di dalam selang nasogastrik.
- Esophagram, atau sebuah metode rontgen diagnostik dengan menelan cairan barium (kapur) untuk memudahkan pemeriksaan kondisi esofagus melalui fluoroskopi.
- Gastroskopi. Jika metode diagnostik lain tidak memberikan hasil maksimal, gastroskopi (endoskopi bagian atas) bisa dilakukan. Dokter akan memasukkan alat gastroskop, yaitu selang kecil lentur yang dilengkapi dengan kamera dan lampu, ke dalam esofagus untuk memeriksa kondisi di dalamnya.
Setelah diagnosis berhasil ditegakkan, dokter akan mendiskusikan beberapa langkah pengobatan untuk GERD yang Anda alami. Beberapa cara untuk mengobati GERD, termasuk:
- Perubahan gaya hidup. Anda biasanya akan diminta untuk lebih sering makan, tetapi dalam porsi kecil, menjaga berat badan ideal (atau diet jika perlu), mengurangi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok.
- Mengobati GERD melalui resep obat asam lambung, seperti proton inhibitor, baclofen, antasida, atau alginat.
- Operasi fundoplikasi nissen bisa dipilih, jika metode pengobatan lain tidak menunjukkan kemajuan berarti. Prosedur ini biasanya dilakukan sebagai operasi laparoskopi (minimal invasif) yang bertujuan untuk mengencangkan otot sfingter yang menghubungkan ujung batang esofagus dengan lambung.