Laporan Praktikum Kimia Tentang Konsentrasi Larutan

laporan praktikum kimia tentang konsentrasi larutan

KakaKiky - Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang Laporan Praktikum Kimia dengan judul Konsentrasi Larutan. Yang akan dibahas diantaranya adalah Abstrak, pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan percobaan, manfaat percobaan, tinjauan kepustakaan, dan daftar pustaka tentang Konsentrasi Larutan.

Download Metodologi Konsentrasi Larutan

Download File

{getToc} $title={Table of Contents}

ABSTRAK Konsentrasi Larutan

Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Konsentrasi Larutan” yang bertujuan agar mahasiswa mampu menjelaskan, menghitung, dan membuat larutan dengan konsentrasi tertentu, menstandarisasi larutan standar, serta mempelajari penentuan konsentrasi larutan dengan menggunakan teknik titrasi. Prinsip yang digunakan pada percobaan ini adalah prinsip analisa kualitatif dan metode yang digunakan adalah metode titrasi asidimetri. Percobaan ini dilakukan dengan mencampurkan dua komponen bahan sehingga kedua bahan tercampur dan bersifat homogen (serba sama). Hasil dari percobaan ini adalah, bahwa konsentrasi larutan merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut, kemudian larutan HCL yang dicampur dengan larutan NaOH setelah mengalami proses titrasi warnanya berubah dari warna bening menjadi warna merah muda. Kesimpulan dari percobaan ini kita dapat mengetahui nilai normalitas, konsentrasi suatu larutan yang salah satu caranya dengan menggunakan teknik titrasi dengan menggunakan analisis asidimetri ataupun alkalimetri.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Konsentrasi Larutan

Konsentrasi merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyatakan banyaknya bagian zat terlarut dan pelarut yang terdapat dalam sebuah larutan. Larutan sendiri merupakan campuran homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Untuk ukuran secara kualitatif, konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan istilah larutan pekat (concentrated) dan larutan encer (dilute). Kedua isitilah ini menyatakan bagian relatif zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Larutan pekat berarti jumlah zat yang terlarut relatif lebih besar, sedangkan larutan encer berarti jumlah zat terlarut relatif lebih sedikit. Pada umumnya, istilah pekat ataupun encer ini digunakan untuk membandingkan antara konsentrasi dua atau lebih larutan.

Selama ini ketika kita melakukan percobaan-percobaan yang berhubungan dengan larutan, saat kita membuat larutan, kita tidak pernah mengukur berapa jumlah konsentrasi dari larutan yang telah kita buat. Bahkan mungkin kita juga tidak pernah mengetahui bagaimanakah caranya untuk menentukan konsentrasi dari sebuah larutan. Pada saat melakukan percobaan kita cenderung hanya sekedar membuatnya secara kualitatif, tidak secara kuantitatif. Kita hanya sekadar menakar-nakar saja jumlahnya tanpa menghitung jumlah pastinya. Jadi, alangkah baiknya apabila kita dapat mengaplikasikan perhitungan konsentrasi larutan saat kita membuat larutan tersebut, sehingga hasil larutan yang kita dapat menjadi lebih bagus.

Kelarutan suatu zat bergantung pada sifat zat itu, molekul pelarut, temperatur, dan tekanan. Meskipun larutan dapat mengandung banyak komponen, tetapi pada kesempatan ini hanya dibahan larutan yang mengandung dua komponen saja, yaitu larutan biner. Komponen dari larutan biner yaitu zat terlarut dan pelarut. Penting bagi kita untuk mengetahui cara-cara penentuan konsetrasi larutan. Penentuan konsentrasi larutan dapat dilakukan dengan cara persen berat, persen volume, persen berat-volume, dan masih banyak lagi. Percobaan kali ini dapat membantu kita bagaimana caranya untuk menentukan ataupun menghitung konsentrasi dari sebuah larutan. selain itu, kita juga dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan larutan.

1.2. Tujuan Percobaan Konsentrasi Larutan

Tujuan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan, menghitung, dan membuat larutan dengan konsentrasi tertentu, menstandarisasi larutan standar, serta mempelajari penentuan konsentrasi larutan dengan teknik titrasi.

1.3. Manfaat Percobaan Konsentrasi Larutan

Manfaat dari percobaan ini adalah praktikan menjadi bisa untuk menjelaskan, menghitung, dan membuat larutan dengan konsentrasi tertentu, serta praktikan menjadi mampu untuk menggunakan teknik titrasi dalam menentukan konsentrasi larutan.

BAB II Tinjauan Kepustakaan Konsentrasi Larutan

Campuran zat-zat yang bersifat homogen disebut dengan larutan, yang memiliki komposisi merata atau serba sama di seluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu produk. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang banyak. Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut sebagai larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, disebut sebagai larutan tidak jenuh.  Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam larutan lebih banyak dari pada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut dalam temperatur tersebut, Larutan yang demikian disebut larutan lewat jenuh. Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh, dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut kelarutan. Kelarutan suatu zat bergantung pada sifat zat itu sendiri, molekul pelarut, temperatur dan tekanan (Achmad, 2001).

Larutan merupakan campuran yang sifatnya homogen (homogeneous mixture). Dikatakan bersifat homogen karena komposisi dan juga sifatnya yang seragam, dan disebut campuran karena mengandung dua atau lebih zat yang proporsinya bisa saja bervariasi. Pelarut (solvent) adalah komponen yang kuatitasnya terbesar atau yang menentukan wujud materi larutan. Komponen larutan lainnya, yang dinamakan zat terlarut (solute), dikatakan terlarut dalam pelarut. Larutan pekat memiliki kuantitas zat terlarut yang relatif tinggi dan larutan encer hanya mempunyai kuantitas zat terlarut yang rendah. Cobalah Bayangkan larutan yang mengandung sukrosa (gula pasir) sebagai salah satu zat terlarut dalam pelarut air: sirup merupakan larutan pekat, sedangkan kopi manis jauh lebih encer (Petrucci, 2011).

Molaritas menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan. Untuk mengetahui perubahan warna dipakai suatu indikator. Indokator adalah zat yang warnanya berbeda dalam lingkungan yang sifatnya berlainan. Pada titrasi ini digunakan indikator asam basa. Indikator asam basa adalah senyawa organik golongan pewarna yang mampu memberikan perubahan warna apabila pH dari suatu larutan berubah. Ada beberapa indikator asam basa diantaranya adalah kertas lakmus, larutan metil orange,phenophtalein. (Lusiana, 2012).

Arena larutan merupakan campuran molekul (atom atau ion dalam beberapa hal), biasanya molekul-molekul pelarut agak berjauhan dalam larutan dibanding dalam pelarut murni. Jadi, pembentukan larutan dapat dibuat sebagai proses hipotesis berikut: yang pertama, jarak antara molekul-molekul meningkat menjadi jarak rata-rata yang ditampilkan dalam suatu larutan. Tahap ini disertai dengan peningkatan entalpi, reaksinya adalah reaksi endoterm. Dalam proses tahap endoterm kedua, pemisahan yang sama terhadap molekul-molekul terlarut pun terjadi. Tahap ketiga dan merupakan tahap terakhir adalah membiarkan molekul-molekul pelarut dan terlarut untuk bercampur (Petrucci, 1985).

Jika dua zat yang berbeda dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang sama ada tiga kemungkinan, yaitu zat tersebut akan bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur. Jika zat tersebut bereaksi maka akan terbentuk zat baru yang sifatnya berbeda dari zat yang semula. Kalau zat bercampur maka sifatnya tidak berubah dan dapat dipisahkan kembali dengan cara fisika, seperti dengan destilasi, kristalisasi, kromatografi, dan lain-lain. Dua zat dapat bercampur bila ada interaksi antara partikelnya. Interaksi itu ditentukan oleh wujud dan sifat zat nya. Oleh karena itu, campuran dapat dibagi menjadi : gas-gas, gas-padat, cair-cair, cair-padat, dan padat-padat (Syukri S, 1999).

Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutam dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan asam sulfat, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan  kedalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan kedalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikan besar dapat menyebabkanair mendadak mendidih dan menyebabkan asal sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Sukardjo, 2005).

Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik, satuan berat atau satuan volume atau dalam satuan kimia, misalnya mol, massa rumus, dan ekivalen. Cara menyatakan konsentrasi dalam satuan fisik yaitu persen berat (%w/w), persen volume (%v/v), persen berat-volume (%w/v), gram zat terlarut dalam satu liter larutan, miligram zat terlarut dalam satu miiliter larutan, parts per million (ppm) dan parts per billion (ppb). Cara menyatakan konsentrasi dalam satuan kimia yaitu kemolaran (M), kenormalan (N), keformalan (F), kemolalan (m), dan fraksi mol. Di bidang kedokteran dan ilmu-ilmu biologi biasanya digunakan satuan konsentrasi dalam persen berat-volume (%w/v), persen miligram, ekivalen (Eq), mili ekivalen (m Eq), dan keosmolaran (Achmad, 2001).

Baca BAB Pembahasan tentang Konsentrasi Larutan Disini. Kamu juga bisa mendownload tabel data hasil pengamatan di halaman tersebut.

Daftar Pustaka Konsentrasi Larutan

Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Larutan. Citra Aditya Bakti : Bandung.

Lusiana, Setyarini. 2012. Jurnal Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Menggunakan Metode Difraksi. Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh November : Surabaya.

Petrucci, Ralph H, dkk. 2011. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Kesembilan Jilid 2. Terjemahan dari General Chemistry Principles and Modern Applications Ninth Edition, oleh : Prof. Suminar Achmadi. Erlangga : Jakarta.

Petrucci, Ralph H. 1985. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Keempat Jilid 2. Terjemahan dari General Chemistry Principles and Modern Applications Fourth Edition, oleh: Suminar Achmadi, Ph.D. Erlangga : Jakarta.

Sukardjo. 2005. Kimia Fisika. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syukri S. 1999. Kimia Dasar 2. ITB : Bandung.

Widyatmoko, H. 2009. Kimia Dasar Tingkat Universitas. Universitas Trisakti : Jakarta.    

Itulah laporan kimia tentang Konsentrasi Larutan, semoga dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai contoh bagi sobat semua yang sedang berjuang membuat laporan. Cukup sekian, wassalamu'alaikum and Be Prepared!